Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tundra di Siberia Terancam Hilang Pertengahan Milenium Ini

Kompas.com - 31/05/2022, 13:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Pemanasan global membuat suhu di Kutub Utara semakin menghangat dengan cepat.

Hal ini membuat garis pohon di hutan larch Siberia terus berkembang ke utara dan secara bertahap menggantikan hamparan tundra yang luas, rumah bagi perpaduan unik flora dan fauna.

Peneliti pun menyebut, hanya dengan mencegah pemanasan global secara konsisten yang bisa menyelamatkan padang tundra di Siberia ini.

Baca juga: Ciri-ciri Bioma Tundra serta Jenis Flora dan Faunanya

Sementara jika itu tak dilakukan, maka habitat unik yang menjadi bagian padang tundra diproyeksikan akan hilang pertengahan milenium ini.

Dikutip dari Phys, Minggu (29/5/2022) temuan tersebut berdasarkan simulasi peneliti menggunakan model vegetasi. Model tersebut menggambarkan seluruh siklus hidup pohon larch Siberia di zona transisi ke tundra.

Hasilnya, peneliti menemukan hutan larch bisa menyebar ke utara dengan kecepatan hingga 30 kilometer per dekade. Hamparan tundra, yang tidak dapat bergeser ke daerah yang lebih dingin karena berbatasan dengan Samudra Arktik, akan semakin menyusut.

Lebih lanjuta dalam studi yang dipublikasikan di jurnal eLife, peneliti menyebut krisis iklim dapat dirasakan sangat serius di Kutub Utara.

Di bagian High North, suhu udara rata-rata telah meningkat lebih dari dua derajat Celcius selama 50 tahun terakhir. Ini jauh lebih tinggi daripada di tempat lain dan tren ini akan terus berlanjut.

Jika langkah pencegahan tak dilakukan, menurut prakiraan berbasis model, peningkatan dramatis suhu rata-rata musim panas di Kutub Utara bisa mencapai hingga 14 derajat Celcius pada tahun 2100.

Dampak pemanasan saat ini dan di masa depan akan memiliki konsekuensi serius. Tak hanya di lautan, lingkungan di darat juga akan berubah secara drastis.

“Lingkungan di darat juga akan berubah secara drastis. Hamparan tundra yang luas di Siberia dan Amerika Utara akan berkurang secara besar-besaran, karena garis pohon, yang sudah perlahan berubah dengan cepat maju ke utara dalam waktu dekat," kata Prof Ulrike Herzschuh, Kepala Divisi Sistem Lingkungan Terestrial Kutub di Institut Alfred Wegener, Pusat Penelitian Kutub dan Kelautan Helmholtz (AWI).

"Dalam skenario terburuk, hampir tidak akan ada tundra yang tersisa pada pertengahan milenium," lanjutnya.

Tundra adalah rumah bagi komunitas tumbuhan yang unik, kira-kira lima persen di antaranya adalah endemik, yang hanya ditemukan di Kutub Utara.

Baca juga: Hilang 40 Persen, Gletser Himalaya Mencair dengan Kecepatan yang Luar Biasa

Contohnya saja semak seperti willow dan birch telah beradaptasi dengan kondisi tundra yang keras, yaitu musim panas yang singkat dan musim dingin yang panjang dan sulit.

Tundra juga menjadi rumah bagi spesies langka seperti rusa kutub, lemming, dan serangga seperti lebah Arktik.

"Itulah mengapa penting bagi kita mengintensifkan dan memperluas tindakan perlindungan untuk melestarikan tempat perlindungan bagi keanekaragaman hayati tundra yang tak tertandingi," kata Eva Klebelsberg, Manajer Proyek Kawasan Lindung dan Perubahan Iklim / Arktik Rusia di WWF Jerman.

"Jika kita tak mengambil tindakan ekosistem ini secara bertahap akan hilang," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com