Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Erupsi Gunung Anak Krakatau Menurun, BMKG: Potensi Terjadi Tsunami Kecil

Kompas.com - 29/04/2022, 11:10 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Dalam update perkembangan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau dinyatakan menurun, dan hal ini berpengaruh terhadap terjadinya potensi tsunami yang juga menjadi kecil.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam keterangan jumpa perse di kanal YouTube BNPB, Kamis (28/4/2022).

Dwikorita menjelaskan, penurunan aktivitas Gunung Anak krakatau ini terlihat dengan meredanya aktivitas vulkanik gunung tersebut.

“Berdasarkan hasil peninjauan bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan BMKG, BNPB dan MENKO PMK, terlihat bahwa aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini sudah mulai mereda baik letusan, tremor maupun ketinggian asap serta material yang dikeluarkan. Maka InsyaAllah, potensi terjadinya tsunami akibat longsoran bawah laut karena letusan Gunung Anak Krakatau juga semakin menurun," ujarnya.

Baca juga: Update Aktivitas Gunung Anak Krakatau, Beserta Potensi dan Rekomendasinya

Menurut Dwikorita, sebenarnya aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau ini termasuk yang sangat fluktuatif, sehingga BMKG bersama PVMBG akan terus memantau kondisi gunung api ini.

Sebelumnya, pada tanggal 24 April 2022, PVMBG telah menaikkan status aktivitas Gunung Anak Krakatu dari Level II Waspada ke Level III Siaga, karena aktivitas gunung api ini yang cukup signifikan sejak 17 April 2022.

Dalam informasi update erupsi Gunung Anak Krakatau, Senin, 25 April 2022, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami untuk wilayah yang pernah terdampak sebelumnya saat terjadi letusan Gunung Anak Krakatau ini.

Namun, berdasarkan data Magma Indonesia, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pagi hari ini, Jumat (29/4/2022), kondisi gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.

Teramati pula asap kawah utama Gunung Anak Krakatu berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 25-50 meter dari puncak.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, BMKG: Waspadai Potensi Tsunami

Cuaca berawan, angin lemah ke arah timur laut, dengan suhu udara sekitar 27 derajat Celsius dan kelembaban 54-60 persen.

Selain itu, juga terjadi 1 kali gempa Tremor menerus dengan amplitudo 4-30 mm, dominan 7 mm.

Kendati aktivitas Gunung Anak Krakatau disebut sudah mereda, PVMBG belum kunjung menurunkan level aktivitas gunung dari Level III Siaga.

Untuk itu, kata Dwikorita, masyarakat diminta untuk tidak mempercayai informasi maupun berita-berita yang tidak jelas asal muasalnya.

“Saya berharap masyarakat tetap tenang karena Gunung Anak Krakatu saat ini sudah mereda. Jangan percaya berita hoaks,” jelasnya.

Baca juga: 5 Fakta Aktivitas Gunung Anak Krakatau Bulan Ini

Berdasarkan situasi tersebut maka pemerintah berkesimpulan bahwa arus mudik dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Pelayaran dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung dapat terus berjalan.

Dwikorita menjelaskan lokasi penyeberangan Merak-Bakauheni cukup jauh dari aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.

Dia mengatakan dari sumber erupsi Gunung Anak Krakatau ke lokasi penyeberangan Merak-Bakauheni juga terhalangi oleh beberapa pulau kecil.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Siaga Level 3, Ini Daftar Status Gunung Api di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com