Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Anak Krakatau Erupsi, BMKG: Waspadai Potensi Tsunami

Kompas.com - 26/04/2022, 09:40 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tsunami atau gelombang tinggi akibat aktivitas vulkanik, erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK).

Imbauan waspada potensi tsunami akibat Gunung Anak Krakatau ini disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam Konferensi Pers virtual bertajuk Perkembangan Erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, serta Potensi yang ditimbulkan Erupsi Gunung Anak Krakatau sebagai Langkah Kesiapsiagaan Masyarakat, Senin (25/4/2022) malam. 

“Dengan meningkatnya lebel aktivitas Gunung Anak Krakatau dari Level II menjadi Level III yang disampaikan oleh PVMBG-Badan Geologi, maka masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami di malam hari, sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh BMKG,” kata Dwikorita.

Ia menambahkan, situasi gelombang tinggi atau tsunami di malam hari menjadi kondisi yang sangat sulit untuk tim karena keterbatasan pandangan untuk melihat perkembangan aktivitas gunung dan laut di sekitarnya secara langsung.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi ESDM telah meningkatkan status gunung api Gunung Anak Krakatau dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) sejak 24 April 2022, karena aktivitasnya yang intens akhir-akhir ini.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Siaga Level 3, Ini Daftar Status Gunung Api di Indonesia

Dwikorita menjelaskan, imbauan agar masyarakat waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami sebagai dampak erupsi Gunung Anak Krakatau ini bukan tanpa alasan.

Sebab, secara historis aktivitas Gunung Anak Krakatau ini pernah menimbulkan tsunami, sehingga masyarakat di daerah yang dahulunya pernah terdampak hempasan tsunami akibat erupsi besar Gunung Anak Krakatau ini, untuk kembali mewaspadai kemungkinan kejadian serupa terulang. 

Terutama kejadian tsunami akibat dampak erupsi Gunung Anak Krakatau pada tahun 2018 lalu. Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk melakukan mitigasi dari sekarang.

Peringatan potensi ini juga dikeluarkan mengingat akan ada arus mudik yang meningkat beberapa minggu ke depan, bertepatan dengan momentum Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah dan dicabutnya larangan mudik selama pandemi Covid-19 ini.

Untuk mengantisipasi potensi terjadinya tsunami akibat peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau ini, BMKG bersama PVMBG terus memonitor perkembangan aktivitas gunung dan kondisi muka air laut di Selat Sunda.

Baca juga: 5 Fakta Aktivitas Gunung Anak Krakatau Bulan Ini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com