KOMPAS.com - HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh.
HIV yang tidak diobati dapat memengaruhi dan membunuh sel CD4, yang merupakan jenis sel kekebalan yang disebut sel T.
Seiring waktu, karena HIV membunuh lebih banyak sel CD4, tubuh lebih rentan terkena berbagai jenis penyakit.
Adapun HIV ditularkan melalui cairan tubuh, yakni darah, air mani, cairan vagina dan dubur, serta air susu ibu (ASI).
Dilansir dari Healthline, HIV memasukkan dirinya ke dalam DNA sel sehingga infeksi HIV adalah kondisi seumur hidup dan saat ini para ilmuwan masih terus bekerja untuk menemukan obatnya.
Baca juga: 5 Cara Mencegah HIV/AIDS
Namun, dengan sejumlah perawatan medis, termasuk pengobatan yang disebut terapi antiretroviral, adalah mungkin untuk mengelola infeksi HIV.
Dengan terapi antiretroviral, HIV dapat dikelola dengan baik, dan harapan hidup bisa hampir sama dengan seseorang yang belum tertular HIV.
Tanpa pengobatan, seseorang dengan HIV kemungkinan akan mengembangkan kondisi serius yang disebut Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
Orang yang terserang AIDS memiliki sistem kekebalan yang sangat lemah untuk merespons penyakit, infeksi, dan kondisi lain.
Dengan demikian, penyakit AIDS adalah jenis penyakit yang sangat berbahaya karena dapat mengancam jiwa.
Gejala AIDS disebabkan oleh penurunan sistem kekebalan dan penurunan sel T.
Baca juga: Survei: 38 Persen Orang Melewatkan Skrining HIV karena Takut Hasil Positif
Dilansir dari UCSF Health, berikut adalah gejala yang timbul akibat infeksi AIDS:
1. Diare yang berlangsung lebih dari seminggu
2. Batuk kering
3. Kehilangan memori, depresi, dan gangguan neurologis