KOMPAS.com - Indonesia menjadi tuan rumah G20, dan berpeluang untuk membangun kerja sama maupun mencari dukungan dari negara-negara maju terkait target net zero emission (NZE) di tahun 2060 mendatang.
Dalam pertemuan G20 itu, pemerintah memprioritaskan isu transisi energi, sebagai upaya mitigasi perubahan iklim.
Melalui kelompok kerja G20, Energy Transition Working Group (ETWG), ada tiga masalah utama yang dibahas terkait transisi energi yakni aksesibilitas, optimalisasi teknologi, dan pendanaan.
Clean, Affordable, and Secure Energy for Southeast Asia (CASE) Indonesia menyebutkan dua instrumen untuk mengatasi masalah pengembangan energi terbarukan, antara lain instrumen de-risking kebijakan serta de-risking keuangan.
Baca juga: Pilihan Alternatif Batu Bara sebagai Sumber Energi
Project Manager CASE Indonesia Agus P Tampubolon menyampaikan, berdasarkan studi sintesa yang dilakukan CASE Indonesia tahun 2021, kedua instrumen tersebut terbukti efektif di banyak negara.
Namun, Indonesia perlu memprioritaskan instrumen de-risking kebijakan dibandingkan instrumen de-risking keuangan.
“Akses terhadap energi terbarukan saat ini masih rendah di masyarakat. PLTS Atap contohnya, dengan harga yang masih di atas Rp 10 juta per kWpnya menyebabkan hanya masyarakat dengan penghasilan besar yang dapat memasangnya," ujar Agus dalam media briefing yang digelar di Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Padahal, lanjut dia, masyarakat di luar perkotaan yang belum mendapatkan akses listrik PLN adalah mereka yang perlu mendapatkan manfaat dari penggunaan PLTS Atap. Sehingga, lebih banyak masyarakat yang bisa mengakses listrik bersih secara optimal.
Di sisi lain, Sustainable Energy Finance Advisor, Deputy Programme Manager GIZ Indonesia Deni Gumilang berkata bahwa saat ini mekanisme mobilisasi pendanaan dan investasi di Indonesia sudah ada yakni climate financing atau skema pembiayaan iklim.
“Tren menunjukkan bahwa climate financing dapat menjadi salah satu sumber pendanaan yang dapat mendukung proses transisi energi di Indonesia," paparnya.
Baca juga: G20 Dinilai Jadi Momentum bagi Indonesia Capai Target Net Zero Emission pada 2060