Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Mutasi Tunggal Bikin Virus Zika Lebih Berbahaya

Kompas.com - 14/04/2022, 10:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Eksperimen laboratorium telah mengidentifikasi, bahwa mutasi tunggal bisa membuat virus Zika yang dibawa nyamuk menjadi jauh lebih menular dan mematikan.

Virus Zika biasanya menyebabkan beberapa gejala pada orang dewasa yang dapat mengganggu kesehatannya. Bahkan bila infeksi terjadi selama kehamilan, dampaknya pun berbahaya.

Pasalnya, bayi dalam kandungan dapat terkena mikrosefali. Kondisi tersebut membuat bayi yang dilahirkan memiliki kepala kecil dan terkadang kerusakan otak.

Wabah pada akhir 2015 pernah dikaitkan dengan mikrosefali dan terjadi di lebih dari 30 negara.

Baca juga: Virus Zika Bisa jadi Kunci Pengobatan Kanker Otak

Seperti dikutip dari New Scientist, Rabu (13/4/2022) untuk mengetahui bagaimana virus Zika bisa bermutasi di masa depan, Sujan Shresta dari La Jolla Institute for Immunology di California pun melakukan serangkaian penelitian.

Ia bersama rekan-rekannya meniru siklus infeksi virus dengan berulang kali mengganti virus pada sel nyamuk dan tikus.

Peneliti juga ingin melihat apakah virus berevolusi secara berbeda pada tikus yang sebelumnya telah terpapar virus dengue, penyebab demam berdarah.

Virus Zika sendiri umum ditemukan di negara-negara di mana virus dengue juga lazim ada. Ini mungkin karena kedua virus disebarkan oleh jenis nyamuk yang sama dan keduanya merupakan bagian dari keluarga flavivirus.

“Orang yang terkena demam berdarah memiliki perlindungan jangka pendek terhadap Zika,” kata Shresta.

Hasil studi menemukan, bahwa bentuk mutasi yang sama dari virus Zika berkembang pada sel tikus yang telah terpapar virus dengue maupun yang tidak.

Tim kemudian menginfeksi beberapa tikus hamil dengan virus mutan. Peneliti menemukan bahwa virus itu lebih menular dan lebih ganas.

Ini berarti bahwa virus memiliki peluang lebih besar untuk melewati plasenta dan menginfeksi janin.

Selanjutnya, tim peneliti menginfeksi pula sel janin manusia di laboratorium. Hasilnya, mereka menemukan bahwa virus mutan dapat bereplikasi lebih mudah daripada virus aslinya.

Baca juga: Studi Awal: Anak-anak yang Pernah Terinfeksi DBD Terlindung dari Zika

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com