KOMPAS.com - Lumut kerak adalah organisme yang dihasilkan dari simbiosis mutualisme.
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antar organisme yang saling menguntungkan.
Jamur pada lumut kerak berfungsi sebagai pelindung dan penyerap air serta mineral.
Sementara itu, ganggang yang hidup di antara miselium jamur bertugas menyediakan makan melalui fotosintesis.
Lumut kerak dapat hidup subur pada suhu dan kelembaban yang ekstrem, seperti gurun dan kutub.
Baca juga: Struktur Tumbuhan Lumut
Populasi lumut kerak tersebar luas di seluruh dunia. Di Indonesia, terdapat lebih dari 1.000 spesies yang diketahui dari sekitar 25.000 spesies lumut kerak yang ada.
Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berikut adalah peran lumut kerak bagi manusia:
Lumut kerak dapat hidup di daerah bebatuan dan mampu mengubah wilayah tandus berbatu menjadi tempat yang subur dan ditumbuhi tumbuh-tumbuhan lain.
Beberapa lumut kerak yang mengandung ganggang cyanophyta (cynobacterium), yang tumbuh tersebar di hutan tropika, dapat hidup dengan intensitas cahaya yang rendah.
Selain itu, lumut kerak dapat menggunakan nitrogen bebas (gas nitrogen) menjadi nitrogen organik (asam amino dan protein).
Baca juga: Peran Lumut Kerak dalam Ekosistem
Dengan demikian, lumut kerak cynobacterium dalam ekosistem berperan untuk membantu daur nitrogen yang penting bagi persediaan pupuk alami pada ekosistem dasar hutan hujan.
Lumut kerak dapat hidup di lingkungan ekstrem, tetapi lumut kerak sangat peka terhadap polusi.
Oleh sebab itu, lumut kerak dapat dijadikan indikator pencemaran udara, darat, hujan asam, logam berat, kebocoran radioaktif dan radiasi sinar.
Lumut kerak sangat peka terhadap pencemaran yang paling rendah sekalipun.
Jika pada suatu daerah tidak terdapat lumut kerak, ini memberi petunjuk bahwa daerah itu telah terkena pencemaran.
Baca juga: Ciri-ciri Tumbuhan Lumut
Adapun peran-peran lain dari lumut kerak adalah: