KOMPAS.com - Udara dipenuhi dengan air, meski tidak dapat terlihat.
Di langit yang lebih tinggi dan lebih dingin daripada di permukaan tanah, uap air yang tidak terlihat mengembun menjadi tetesan air cair kecil yang disebut awan.
Ketika tetesan awan bergabung untuk membentuk tetesan awan yang lebih berat yang tidak bisa lagi "mengapung" di udara sekitarnya, hujan air, salju, atau hujan es mulai turun ke permukaan tanah.
Presipitasi adalah segala bentuk partikel air yang cair atau padat yang jatuh dari atmosfer dan mencapai permukaan Bumi.
Presipitasi merupakan salah satu dari empat bagian utama dari siklus air.
Baca juga: Daftar Waspada Hujan Lebat Awal Ramadhan 2022
Siklus air adalah siklus yang menggerakkan air Bumi tempat-tempat di mana tumbuhan, hewan, dan manusia dapat menggunakannya.
Dilansir dari NOAA SciJinks, hujan dan salju mungkin merupakan bentuk presipitasi yang paling dikenal, tetapi ada juga bentuk-bentuk lainnya.
Suhu awan serta udara antara awan dan tanah dapat menciptakan berbagai bentuk presipitasi. Berikut adalah bentuk-bentuk presipitasi:
Hujan yang terbuat dari tetesan air cair jatuh ketika suhu di udara dan di permukaan di atas titik beku.
Hujan biasanya dimulai dengan tetesan air atau kristal es di awan dan selalu jatuh sebagai air cair.
Baca juga: Fenomena Langit Ramadhan Sepanjang April 2022: Konjungsi Superior Merkurius hingga Hujan Meteor
Bola es yang jatuh dari awan dikenal sebagai hujan es. Hujan es ini terbentuk di awan badai.
Tetesan air terbentuk di awan dan terdorong ke atas dengan suhu yang lebih dingin.
Tetesan itu membeku dan membentuk batu es. Hujan es tumbuh saat lebih banyak tetesan air membeku dan akhirnya jatuh ke tanah.
Hujan yang membekukan turun seperti hujan, tetapi begitu menyentuh tanah, cairannya akan membeku.
Hujan beku dimulai sebagai kristal es. Kristal es mencair dan berubah menjadi tetesan air saat melewati lapisan udara di atas titik beku.
Baca juga: Hujan Es Akan Lebih Sering Terjadi dan Berukuran Makin Besar, Ini Penyebabnya
Jika suhu di lapisan tipis udara di permukaan di bawah titik beku, tetesan air akan membeku ketika menyentuh tanah.
Graupel adalah jenis salju yang sangat dingin. Ini terbentuk pada suhu di bawah titik beku ketika kristal salju di awan bertabrakan dengan tetesan air yang sangat dingin.
Tetesan air membeku dengan bebas di atas salju dan memberikan tekstur cair pada graupel.
Salju turun ketika semua udara di antara awan dan permukaan Bumi berada di bawah titik beku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.