Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2022, 07:00 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comSenjata kimia adalah salah satu senjata yang digunakan sejak Perang Dunia Ke-1 sampai tahun 1968. Senjata ini dianggap sangat mematikan hingga akhirnya dilarang dalam Konvensi Senjata Kimia pada tahun 1993. Sejalan dengan konvensi tersebut, terbentuk Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW).

Apa itu senjata kimia?

Senjata kimia adalah zat kimia yang digunakan dengan sengaja untuk melukai atau menyebabkan kematian. Senjata kimia dapat berupa gas, zat cair, maupun zat padat. Setiap senjata kimia didesain untuk mematikan dengan mekanisme yang berbeda-beda berdasarkan jenisnya.

Senjata kimia yang pertama digunakan adalah gas pada Perang Dunia Ke-1. Gas ini menyebabkan lebih dari satu juta orang terluka dan lebih dari 90.000 orang meninggal dunia. Hal ini membuktikan bahwa senjata kimia sama-sama berbahaya seperti senjata nuklir dan senjata biologis.

Cara menyerang dengan senjata kimia bermacam-macam, misalnya dengan ranjau, bom udara, misil, granat, semprotan, dan berbagai cara lainnya.

Macam-macam senjata kimia

Terdapat beberapa jenis senjata kimia, sesuai dengan cara kerjanya berikut ini:

1. Choking agent

Choking agent adalah zat kimia yang menyerang sistem pernapasan dan membuat korban merasa tercekik. Jenis senjata kimia ini biasanya berupa gas dan menyebabkan peradangan pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Gas beracun ini akan membuat alveolus atau kantung udara di paru-paru mengeluarkan cairan. Ini membuat korban merasa seperti tenggelam dan akhirnya berujung kematian. Contoh gas choking agent adalah klorin, chloropicrin (PS), diphosgene (DP), dan phosgene (CG).

Baca juga: Pengertian Senjata Biologis dan Penggunaannya dalam Perang Dunia

2. Blister agent

Sesuai namanya, blister agent adalah zat kimia yang bekerja dengan membuat blister pada kulit. Kondisi itu semakin parah hingga mempengaruhi mata dan saluran pernapasan. Dampak yang ditimbulkan biasanya kulit seperti luka bakar parah, kebutaan permanen, dan kerusakan pada saluran pernapasan. Namun, tingkat kematian oleh senjata jenis ini cukup rendah.

Contoh blister agent adalah sulfur mustard (HD), nitrogen mustard (HN), dan phosgene oxime (CX). Zat ini bisa berbentuk cairan, aerosol, ataupun debu.

3. Blood agent

Senjata kimia blood agent bekerja dengan menghambat kemampuan sel untuk menggunakan oksigen, termasuk sel darah kehilangan kemampuannya untuk membawa oksigen di dalam darah. Senjata ini membuat sel tubuh mati.

Bentuk senjata ini adalah gas. Contohnya adalah hidrogen sianida (AC), sianogen klorida (CK), dan arsenik (SA).

4. Nerve agent

Nerve agent bekerja dengan menghalau kinerja sistem saraf. Zat ini menghambat enzim Acetylcholinesterase (AChE) sehingga menyebabkan akumulasi neurotrasmitter di antara sel saraf. Hasilnya, terjadi stimulasi berlebih pada otot, kelenjar, atau organ yang terpengaruh.

Efek nyata yang terlihat akibat senjata ini adalah keluar air mata berlebih, produksi air liur meningkat, berkeringat, pandangan kabur, sakit kepada, dan sulit bernapas. Efek yang lebih parah bisa menyebabkan kejang dan paralisis otot yang berujung hilangnya kesadaran.

Contoh nerve agent adalah tabun (GA), sarin (GB), dan VX. Bentuk sediaannya ada yang berupa cairan atau aerosol.

Baca juga: Mengenal 3 Senjata Ukraina Lawan Rusia, Rudal Strela, NLAW, dan Drone TB-2 Bakraytar

5. Riot control agent

Riot control agent adalah senjata kimia yang digunakan untuk menyebabkan gangguan sementara, seperti iritasi mata, tenggorokan, dan kulit. Contoh zat ini adalah gas air mata.

Walaupun gas air mata umumnya boleh digunakan oleh pihak yang berwajib, jika negara agalah anggota Chemical Weapons Convention, maka kepemilikannya harus tetap dilaporkan.

Itu dia jenis-jenis senjata kimia yang ada di dunia. Senjata mana yang pernah Anda ketahui sebelumnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com