Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2022, 09:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Koloid merupakan campuran dari dua atau lebih zat yang dicampur tetapi tidak digabungkan secara kimia (dapat terpisah). 

Koloid adalah jenis campuran khusus dengan partikel kecil dari satu zat yang tersebar melalui zat lain. 

Dilansir dari Science Sparks, krim adalah contoh koloid karena terdiri dari partikel-partikel kecil lemak yang terdispersi dalam air.

Jika krim dimasukkan ke dalam stoples dan dikocok selama sekitar 10 menit, molekul lemak akan saling menempel dan membentuk mentega dan cairan yang disebut buttermilk. 

Mentega juga merupakan contoh koloid karena ada molekul air yang terperangkap di antara lemak.

Baca juga: 3 Zat yang Menyebabkan Terjadinya Pencemaran Air dan Cara Mencegahnya

Contoh koloid lainnya adalah mayones yang merupakan campuran minyak dan air yang distabilkan oleh protein dalam kuning telur. 

Mayones adalah jenis koloid khusus yang dikenal sebagai emulsi.

Studi tentang koloid

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, studi ilmiah tentang koloid dimulai pada awal abad ke-19. 

Investigasi penting di masa-masa awal adalah studi oleh ahli botani Inggris, Robert Brown. 

Selama akhir tahun 1820-an, Brown menemukan, dengan bantuan mikroskop, bahwa partikel-partikel kecil yang tersuspensi dalam cairan berada dalam gerakan acak yang terus-menerus. 

Baca juga: Jenis-jenis Pemisahan Campuran Secara Kimia

Fenomena ini, yang kemudian disebut Gerak Brown, ditemukan pada hasil dari pemboman tidak teratur partikel koloid oleh molekul cairan sekitarnya.

Francesco Selmi, ahli kimia asal Italia, menerbitkan studi sistematis pertama tentang koloid anorganik.

Selmi mendemonstrasikan bahwa garam akan menggumpalkan bahan koloid, seperti perak klorida dan biru Prusia, dan bahwa mereka berbeda dalam daya presipitasinya.

Ahli kimia asal Skotlandia, Thomas Graham, menggambarkan keadaan koloid dan sifat-sifatnya yang membedakan. 

Dalam beberapa karya yang diterbitkan selama tahun 1860-an, Graham mengamati beberapa karakteristik koloid yang paling menonjol, yakni difusivitas rendah, tidak adanya kristalinitas, dan kurangnya hubungan kimia.

Setelah itu, tahun-tahun awal abad ke-20 adalah masa perkembangan penting dalam ilmu fisika dan kimia, beberapa di antaranya berkaitan dengan koloid. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com