Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Menerima Transplantasi Jantung dan Implan Jaringan Timus dari Donor yang Sama, Apa Hasilnya?

Kompas.com - 13/03/2022, 20:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang bayi di Carolina Utara menjadi pasien pertama yang menerima transplantasi jantung, dan implantasi jaringan timus dari pendonor yang sama.

Jaringan timus sendiri berperan penting dalam fungsi sistem kekebalan tubuh, khususnya untuk mengenali sel dan jaringan tubuhnya sendiri terhadap virus.

Berdasarkan laporan dari Duke University pasien bayi bernama Easton Sinnamon, disebut telah berhasil menerima transplantasi jantung yang mencegah tubuhnya terjadinya penolakan organ selama prosedur berlangsung.

Baca juga: Pasien Transplantasi Jantung Babi Pertama di Dunia Meninggal

Prosedur transplantasi jantung dan implantasi jaringan timus ini, memungkinkan tubuh pasien untuk menerima organ baru untuk dirinya.

"Menurut kami, jika kami melakukan transplantasi timus dan jantung pada Easton, ada potensi bahwa mengambilnya dari donor yang sama akan memungkinkan jantung yang ditransplantaskan itu dikenali sebagai dirinya sendiri," jelas Kepala Bedah Jantung Anak di Duke University, Dr Joseph Turek.

Seperti dilansir dari Science Alert, Jumat (11/3/2022) Turek berkata bila nantinya pendekatan medis tersebut berhasil, prosedurnya berpotensi untuk digunakan pada semua organ padat manusia di masa depan.

Namun demikian, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan guna melihat apakah transplantasi kombinasi memungkinkan Easton untuk hidup tanpa obat imunosupresif.

Untuk diketahui, obat imunosupresif biasanya digunakan oleh pasien transplantasi untuk mencegah tubuh menolak organ. Selain itu, tim peneliti akan mengevaluasi apakah prosedur gabungan serupa dapat diterapkan terhadap penerima transplantasi organ lainnya.

Para peneliti memaparkan bahwa Easton lahir dengan kelainan jantung, dan telah menjalani operasi jantung ketika usianya mencapai 5 hari setelah lahir.

Akan tetapi, operasi jantung saja tidak cukup untuk menyembuhkannya, sehingga dokter yang merawat bayi itu mengatakan, bahwa dia membutuhkan transplantasi jantung untuk bertahan hidup.

Easton juga memiliki kondisi kesehatan yang mengharuskannya menjalani transplantasi jaringan timus.

Baca juga: Kisah dari Cape Town, Transplantasi Jantung yang Membawa Harapan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com