Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Gerd Bisa Memicu Komplikasi hingga Kanker Efofagus, Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 10/02/2022, 20:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gastro Esophageal Reflux Disease (Gerd) adalah satu penyakit pada saluran cerna yang memiliki gejala khusus seperti sensasi terbakar atau panas di dada (heartburn) serta mulut terasa pahit. Penyebab Gerd sendiri yaitu refluks atau naiknya isi maupun asam lambung ke kerongkongan.

Kendati Gerd tidak mengancam jiwa secara langsung, penyakit ini bisa mengakibatkan beberapa komplikasi seperti peradangan pada saluran kerongkongan atau esofagus, bahkan meningkatkan risiko kanker esofagus.

Selain itu, jika Gerd tidak diobati secara tepat dapat menyebabkan kekambuhan dan komplikasi lainnya yang menurunkan kualitas hidup pasien.

"Apabila (Gerd) terjadi terus menerus, diabaikan, dan tidak diobati dengan benar dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada dinding dalam kerongkongan," ujar Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, dalam diskusi virtual, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: 8 Pantangan jika Punya GERD, Salah Satunya Hindari Stres

"Lama-kelaman (Gerd yang tidak diobati) akan menyebabkan luka kronis, penyempitan pada kerongkongan bawah, sampai terjadi kanker esofagus,” lanjutnya.

Prof Ari menambahkan, bahwa komplikasi peradangan tersebut dapat mengakibatkan munculnya luka hingga jaringan parut di kerongkongan, sehingga penderita menjadi sulit menelan.

Kondisi itu juga juga memicu beberapa permasalahan kesehatan seperti esofagitis, striktur esofagus, dan barretts’s esophagus. Ketiganya merupakan penyakit yang berisiko menyebabkan kanker esofagus.

"Gerd dapat menyebabkan kematian apabila sudah terjadi perubahan struktur esophagus dan bertransformasi menjadi kanker esofagus,” imbuhnya.

Faktor risiko Gerd yang memperbesar peluang seseorang menderita penyakit ini menurut Ari, di antaranya:

  • Obesitas
  • Kebiasaan merokok
  • Sering mengonsumsi makanan berlemak
  • Sering mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi, dan minuman beralkohol
  • Gaya hidup tidak sehat seperti jarang bergerak maupun beraktivitas fisik
  • Mengonsumsi obat tertentu, misalnya aspirin
  • Stres

Menurut Ari, pengobatan inti dari penyakit Gerd ialah mencegah terjadinya kekambuhan pada pasien. Artinya, pasien perlu mendapatkan informasi untuk memahami faktor risiko serta pemicu Gerd.

Pada umumnya, penderita Gerd akan disarankan oleh dokter yang menangani untuk mengubah gaya hidup yang tidak sehat guna mencegah kambuhnya gejala Gerd.

Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang dengan Gerd untuk mencegah kekambuhan, kata Prof Ari meliputi:

  • Menurunkan berat badan
  • Berhenti merokok
  • Tidak langsung berbaring setelah makan
  • Makan dengan perlahan dan tidak terburu-buru
  • Tidak menggunakan pakaian yang terlalu ketat pada area pinggang
  • Diet rendah lemak
  • Menghindari makan yang mengandung cokelat, keju, lemak, dan tinggi garam
  • Menghindari terlalu sering mengonsumsi kopi dan minuman beralkohol

Pada kesempatan tersebut, Ari juga menyampaikan Gerd bisa disembuhkan dengan catatan bahwa pasien konsisten menjalani gaya hidup sehat, menghindari faktor risiko maupun pencetus terjadinya kekambuhan Gerd.

Baca juga: Mengenal GERD dan Refluks Asam Lambung, Apa Perbedaannya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com