Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Masih Terlalu Dini Mengatakan Kita Menang Melawan Covid-19

Kompas.com - 03/02/2022, 11:31 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Reuters,NDTV

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa masih terlalu dini bagi negara-negara di dunia untuk mengatakan menang melawan Covid-19 maupun menghentikan upaya untuk mencegah penularan virus.

Pasalnya, banyak negara yang belum mencapai puncak gelombang varian Omicron, meskipun gejala yang disebabkan lebih ringan dibandingkan varian Delta.

"Masih terlalu dini bagi negara mana pun untuk menyerah atau menyatakan kemenangan (melawan Covid-19)," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir dari NDTV, Selasa (1/2/2022).

"Virus ini berbahaya, dan terus berkembang di depan mata kita sendiri," sambung dia.

Baca juga: 5 Varian Covid-19 yang Menjadi Perhatian WHO, Ketahui Penularan hingga Tingkat Keparahannya

Adapun komentar Tedros muncul usai Denmark pada hari Selasa lalu, mengumumkan negaranya mencabut semua aturan pembatasan Covid-19.

Hal itu pun menjadikan Denmark sebagai negara pertama di Uni Eropa yang tidak lagi memberlakukan pembatasan domestik, di tengah meningkatnya jumlah kasus Omicron.

Sejumlah negara lain juga dilaporkan tengah mempertimbangkan langkah serupa.

"Kami (WHO) prihatin bahwa narasi telah berlaku di beberapa negara (yang menyebutkan) karena vaksin dan penularan Omicron yang tinggi dan tingkat keparahan yang lebih rendah, maka mencegah penularan tidak mungkin lagi, dan tidak lagi diperlukan," papar Tedros.

Kendati demikian, dia mencatat bahwa lebih banyak kasus penularan Covid-19 varian Omicron berpotensi meningkatkan angka kematian di berbagai negara.

Di sisi lain, badan kesehatan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebutkan bahwa sejak varian Omicron pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada akhir November 2021 lalu, hampir 90 juta kasus Covid-19 telah dilaporkan ke WHO.

Data tersebut, katanya, lebih banyak daripada kasus infeksi virus corona di tahun 2020.

"Kita sekarang mulai melihat peningkatan kematian yang sangat mengkhawatirkan di sebagian besar wilayah di dunia," jelas Tedros.

Senada dengannya, Pimpinan Teknis WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove mengungkapkan bahwa banyak negara belum mencapai puncak kasus varian Omicron yang sangat menular ini.

Sehingga, dia mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk tetap memberlakukan upaya-upaya dalam mencegah penularan virus corona.

"Banyak negara belum melewati puncak Omicron. Banyak negara memiliki tingkat cakupan vaksinasi yang rendah dengan individu yang sangat rentan dalam populasi mereka," kata Van Kerkhove.

Seperti dilansir dari Reuters, Rabu (1/2/2022) Van Kerkhove juga menyampaikan sekarang bukan saat yang tepat untuk mencabut semua aturan pembatasan Covid-19 sekaligus.

“Kami selalu mengimbau, selalu berhati-hati, dalam menerapkan intervensi serta mencabut intervensi (aturan pembatasan) tersebut secara baik dan perlahan, sedikit demi sedikit. Karena virus ini cukup dinamis," pungkasnya.

Baca juga: Laporan Terbaru WHO, Ini 5 Negara dengan Kasus Baru Covid-19 Tertinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com