Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan Tembiluk, Cacing Papua yang Dipercayai Menjadi Obat Malaria

Kompas.com - 12/11/2021, 19:33 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comHewan tembiluk atau tambelo adalah cacing pengerek kayu yang bisa dimakan. Hewan tembiluk menjadi daya tarik tersendiri di Papua bagi orang-orang yang mencari kuliner ekstrem.

Hewan tembiluk

Hewan tembiluk memiliki nama latin Bactronophorus thoracites. Hewan ini sebenarnya termasuk ke dalam kelompok moluska atau kewan invertebra bercangkang. Namun, karena banyak hidup di dalam kayu yang sudah busuk, maka hewan ini sering di sebut dengan cacing.

Tambelo memiliki penampakan mirip dengan cacing tanah, namun dengan ukuran yang lebih besar. Hewan ini memiliki dua taring yang khas. Warnanya putih dan berlendir. Tambelo banyak ditemukan wilayah Pasifik Barat, Papua, dan Sulawesi.

Baca juga: Mengapa Cacing Mempunyai Permukaan Kulit yang Selalu Basah?

Kandungan hewan tembiluk

Cacing tambelo dianggap sebagai salah satu kuliner ekstrem yang wajib dicoba ketika di Papua. Anda bisa mencobanya jika mengunjungi Timika. Warga setempat menganggap cacing tambelo sebagai camilan bergizi tinggi, bahkan sebagai obat tradisional.

Cacing tambelo biasa dikonsumsi mentah atau dibersihkan dulu tanpa dimasak. Menurut orang-orang yang sudah mencoba kuliner ekstrem ini, rasanya seperti kerang dengan cita rasa asin dan manis.

Warga setempat percaya bahwa hewan tembiluk ini bisa digunakan sebagai obat malaria, nafsu makan, dan meningkatkan air susu ibu. Hal ini sudah menjadi kepercayaan budaya di Papua, walaupun belum terbukti secara ilmiah.

Menurut Institut Pertanian Bogor, kandungan nutrisi hewan tembiluk adalah 82,51 persen air. Selain itu, tembiluk mengandung protein sebanyak 8,21 persen, lemak 3,34 persen, dan karbohidrat sebanyak 3,67 persen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com