Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12.000 Tahun Lalu, Manusia Purba Sudah Gunakan Alat Pancing Canggih Ini

Kompas.com - 05/11/2021, 07:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa sangka manusia purba ternyata sudah menggunakan alat penangkap ikan atau alat pancing  yang canggih setidaknya 12.000 tahun yang lalu.

Sebelumnya penangkapan ikan kuno sulit dipelajari karena banyak bahan yang digunakan mudah rusak, misalnya saja seperti serat tumbuhan dan kayu.

Namun salah satu temuan alat penangkapan ikan awal ini akhirnya memungkinkan para peneliti mendapatkan wawasan mengenai cara mancing di masa lalu.

Mengutip Science Focus, Kamis (4/11/2021) tim peneliti yang dipimpin oleh Antonella Pedergnana dari lembaga penelitian Arkeologi Römisch-Germanisches Zentralmuseum di Jerman, mempelajari 19 tulang kail ikan dan enam batu beralur dari Sungai Yordan Dureijat (JRD) di Lembah Hula, Israel utara.

Menurut peneliti batu beralur tersebut dipercaya digunakan sebagai pemberat.

Sementara kailnya sangat mirip dengan kail modern. Baik itu dari ukuran, fitur, dan ketangkasan pembuatannya.

 Baca juga: Manusia Purba yang Diduga sebagai Nenek Moyang Bangsa Indonesia

"Kail juga menghadirkan fitur (alat pancing yang digunakan manusia purba) yang jarang ditemukan di kail modern misalnya duri luar bawah yang berfungsi sebagai 'titik tak bisa kembali' yang digunakan untuk mencegah ikan lolos dari kail," ungkap Gonen Sharon, peneliti dari Tel Hai College, Israel.

Metode canggih ini muncul selama pergeseran seismik dalam sejarah manusia, yakni perubahan dari gaya hidup nomaden ke pertanian.

Orang-orang yang menggunakan alat penangkap ikan ini adalah pemburu-pengumpul tetapi mereka tinggal di satu tempat seperti di rumah-rumah batu.

Sementara sumber daya lainnya dapat habis, ikan dapat didapatkan dengan lebih mudah dan tersedia sepanjang tahun. Akibatnya manusia purba sangat bergantung pada ikan.

 Baca juga: Sebelum Punah, Manusia Purba Neanderthal Bersembunyi di Ruang Rahasia Ini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com