Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kanguru Pohon Mantel Emas, Maskot PON XX Papua

Kompas.com - 06/10/2021, 17:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang berlangsung 2-15 Oktober 2021dimeriahkan dua sosok maskot yang menarik yang dihadirkan dalam acara itu yaitu Kangpho, kanguru pohon dan Drawa si burung Cenderawasih.

Kangpho dan Drawa maskot PON XX Papua ini terinspirasi dari hewan endemik Papua.

Seperti diberitakan Kompas.com yang dikutip dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kangpho sendiri merupakan jenis kanguru pohon mantel emas.

Hewan berkantong dengan nama latin Dendrolagus pulcherrimus ini memakan buah-buahan dan biji-bijian. Tubuhnya berwarna cokelat muda dengan rambut halus di sekujur tubuhnya.

Ia punya ekor panjang dengan motif lingkaran seperti cincin dengan warna lebih cerah.

Baca juga: Jarang Melompat, Kanguru Purba Ini Pilih Habiskan Hidupnya di Pohon

Sementara itu bagian leher, pipi, dan kakinya tertutup warna kuning keemasan. Itu mengapa maskot PON XX 2021 Papua ini kemudian mendapat julukan kanguru pohon mantel emas.

Keberadaan kanguru pohon mantel emas ini sebelumnya sempat dianggap telah punah. Tetapi pada saat peneliti melakukan ekspedisi ilmiah di Pegunungan Foja, Papua pada 2005 lalu mereka kembali menemukan spesies tersebut.

Dikutip dari laman resmi LIPI, peneliti bahkan menyebut jika kanguru pohon itu sama sekali tak takut melihat manusia.

Hal tersebut menurut Doktor Yance de Fretes, ahli biologi dari Conservation International (CI) Indonesia lantaran hewan telah berevolusi lama tanpa kehadiran manusia sehingga tak menganggapnya sebagai ancaman.

Baca juga: 90 Tahun Menghilang, Kanguru Pohon Langka Muncul di Papua Barat

Temuan kanguru pohon mantel emas di Pegunungan Foja itu juga dianggap paling membanggakan sebab mamalia itu sebelumnya hanya ditemukan di Pegunungan Torricelli, Papua Nugini pada 1981.

Warnanya yang unik menjadi pembicaraan ahli mamalia. Tetapi Yance mengungkapkan kanguru di Foja berbeda dengan spesies yang hidup Torricelli.

"Kedua lokasi terpisah jauh dan terisolasi," katanya.

Lebih lanjut, dari laman International Union for Conservation of Nature (IUCN), status sang kanguru sendiri berada dalam level Critically Endangered atau kritis.

Data dari laman tersebut jika populasi kanguru pohon mantel emas sebanyak 500 individu. Eksistensi satwa endemik Papua ini makin tergusur karena perburuan, serta hilangnya habitat mereka.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Kenapa dan Bagaimana Kanguru Melompat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com