Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2021, 18:32 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fosil berusia 25 juta tahun lalu yang ditemukan di Australia Selatan baru-baru ini menjadi bukti bahwa saat itu yang menjadi predator puncak di wilayah tersebut adalah elang purba.

Kala itu, elang purba memburu koala, posum, dan juga hewan berkantung lainnya.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Historical Biology ini pun memberikan wawasan mengenai sejarah panjang evolusi burung raptor di benua itu.

Baca juga: Agar Tak Kehilangan Mangsa, Begini Cara Elang Mengedipkan Mata

Mengutip The Independent, Selasa (28/9/2021) spesies yang diberi nama Archaehierax sylvestris ini menurut ahli paleontologi dari Flinders University Australia adalah salah satu raptor tertua di dunia yang menyerupai elang.

"Spesies ini sedikit lebih kecil dan ramping daripada elang ekor baji. Tapi ini adalah elang terbesar yang diketahui selama periode waktu itu," kata Ellen Mather, salah satu penulis dalam studi ini.

Mather menyebut pula bahwa jangkauan kaki A. sylvestris hampir 15 sentimeter, memungkinkannya menangkap hewan besar.

Predator marsupial terbesar pada saat itu seukuran anjing kecil atau kucing besar. Jadi, elang purba A. sylvestris tentu saja berkuasa.

Dengan elang purba berada di puncak rantai makanan, para peneliti mengatakan fosil spesies tersebut sangat sedikit jumlahnya dan jarang terawetkan.

"Jarang sekali menemukan satu tulang dari elang sehingga memiliki sebagian besar kerangka menjadi menarik terutama mengingat usianya," ungkap Trevor Worthy, peneliti lain yang terlibat.

Studi juga menemukan bahwa A. sylvestris hidup di habitat hutan hijau yang rimbun. Ini sesuai dengan anatomi tubuhnya.

"Tulang-tulang fosil mengungkapkan bahwa sayap A. sylvestris pendek untuk ukurannya, seperti spesies elang yang tingal di hutan saat ini. Sebaliknya kakinya relatif panjang dan akan memberikan jangkauan yang cukup besar," papar Mather.

Kombinasi sifat-sifat ini menunjukkan bahwa A. sylvestris adalah penerbang licah tetapi tak terlalu cepat. Kemungkinan besar mereka handal dalam penyergapan.

Di habitat hutan ini, A. sylvestris akan menyerang koala, posum, dan hewan lain di pohon dan memangsa mereka.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Berapa Berat Mangsa yang Bisa Dibawa Elang?

Lebih lanjut, ketika peneliti mencoba mencocokan A. sylvestris dalam pohon keluarga elang, peneliti menemukan berbagai fitur yang tak terlihat di antara elang manapun.

"Kami menemukan bahwa elang purba A. sylvestris tak masuk dalam salah satu genera yang ada. Tampaknya, spesies itu telah menjadi cabang unik dari keluarga elang. Jadi tak mungkin menjadi nenek moyang langsung dari spesies mana pun yang hidup hari ini," pungkas Mather.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com