Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Kehilangan Mangsa, Begini Cara Elang Mengedipkan Mata

Kompas.com - 28/07/2021, 10:04 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belum lama ini viral video gerak lambat atau slow motion tentang mata elang di sosial media seperti Twitter. Alih-alih berkedip seperti manusia, ternyata elang menutup mata dengan cara menggerakkan lapisan kelopak mata dari depan ke belakang.

Ini merupakan cuplikan singkat dalam video yang sebenarnya sudah tayang di kanal YouTube The Slow Mo Guys pada 21 Februari 2019.

Video itu memperlihatkan burung elang yang sedang mengedipkan matanya dengan menggunakan membran tipis yang disebut membran nictitating atau membran pengecap.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Berapa Berat Mangsa yang Bisa Dibawa Elang?

Dilansir dari All Things Nature, membran nictitating merupakan kelopak mata ketiga yang dimiliki banyak hewan.

Membran nictiating adalah bagian dari konjungtiva yang merupakan selaput lendir pada mata.

Membran ini bergerak melintasi mata dari depan ke belakang setiap tiga atau empat detik sekali.

Fungsinya adalah untuk melindungi mata dari mangsa (serangga), menyeka kotoran dan debu pada kornea, serta menjaga mata elang tetap lembab.

Mata elang sangat istimewa. Elang memiliki penglihatan yang luar biasa karena memiliki dua pusat fokus di mata yang memungkinkan mereka melihat ke depan dan ke samping secara bersamaan.

Mereka mampu melihat ikan dari ketinggan beberapa puluh meter di atas permukaan air. Sehingga saat mereka mendekati permukaan air, mereka langsung bisa menangkap sasarannya tanpa meleset.

Kemampuan ini tentu saja tidak dimiliki hewan lain, termasuk nelayan yang sulit melihat keberadaan ikan padahal jaraknya lebih dekat.

Sebagai predator, elang tidak dapat mengambil risiko kehilangan target yang akan dimangsa hanya karena harus berkedip berulang kali. 

Sehingga membran nictiating dengan selaputnya yang tembus cahaya memungkinkan elang untuk bisa berkedip tanpa harus menutup kelopak mata dan membuat elang tetap mampu melihat objek secara penuh.

Dilansir dari Bald Eagle, mata elang hampir sebesar mata manusia, tetapi ketajamannya setidaknya empat kali lipat dari orang yang memiliki penglihatan sempurna.

Elang mungkin dapat mengidentifikasi kelinci yang bergerak hampir satu mil jauhnya. Itu berarti elang yang terbang pada ketinggian 300 meter di atas permukaan tanah dapat melihat mangsa di area seluas hampir 5 km persegi dari posisinya.

Selain elang, hewan lain yang juga mempunyai membran nictiating adalah kelompok reptil, burung, hiu, vertebrata, dan beberapa mamalia.

Baca juga: Menjelajah Pulau Kotok, Pusat Rehabilitasi Elang Bondol

Pada amfibi seperti aligator, buaya, dan reptil, mereka menggunakan membran nictiating saat sedang tidak berada di bawah air atau sedang berburu.

Bagi hewan yang berevolusi untuk hidup di darat, mereka harus mempunyai cara untuk menjaga bola mata tidak kering.

Sementara pada manusia, membran niciating yang dimiliki secara permanen terlipat di sudut mata dan berwarna merah.

Berikut video menakjubkan slow motion elang:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com