KOMPAS.com - Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo M 5,7 mengguncang wilayah Bolaang Mongondow Selatan pada pukul 09.23 WIB, Jumat (11/6/2021).
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), informasi awal gempabumi ini berkekuatan M 5,7 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Mw 5,6.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi mengatakan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,05°LU; 124,4° BT.
Baca juga: BMKG: Gempa M 8,7 dan Tsunami 29 Meter di Jawa Timur adalah Potensi, Bukan Prediksi
Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 58 kilometer arah Tenggara Kota Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara pada kedalaman 72 kilometer.
Bambang menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas Subduksi Sangihe.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Bambang.
Kendati guncanga berpusat di laut, tetapi hasil pemodelan BMKG tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.
Akan tetapi, sejumlah wilayah sekitar diketahui merasakan dampak guncangan gempa bumi tersebut dengan skala intensitas yang bervariasi.
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Gorontalo, Kotamobagu, Bolaang Mongondow Utara, Tutuyan dengan skala intensitas III - IV MMI. Di mana bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Baca juga: 4 Fakta Perkembangan Riset BMKG tentang Prediksi Gempa Bumi di Indonesia