KOMPAS.com - Pekan lalu, Kompas.com mengutip BMKG terkait pemodelan gempa bumi dan tsunami yang bisa terjadi di Jawa Timur.
Berdasarkan hasil perhitungan pemodelan matematis, pantai selatan Jawa Timur berpotensi diguncang gempa dengan kekuatan maksimal M 8,7 dan potensi tsunami dengan tinggi maksimal 29 meter.
Ini bukanlah prediksi. Melainkan potensi yang dihitung oleh BMKG berdasarkan data-data dan sejarah gempa di Jawa Timur pada masa lalu.
Berdasarkan keterangan resmi dari BMKG, Sabtu (5/6/2021) malam, BMKG pun meluruskan hal tersebut untuk merespons kekhawatiran masyarakat.
Baca juga: Hasil Pemodelan BMKG, Tinggi Maksimum Potensi Tsunami Jawa Timur 29 Meter
Hal pertama yang perlu kita ingat bersama, menurut BMKG, Indonesia adalah wilayah yang aktif dan rawan gempa bumi.
"Indonesia memiliki potensi gempabumi yang dapat terjadi kapan saja dengan berbagai kekuatan (magnitudo)," tulis BMKG dalam keterangan resminya.
Di sisi lain, hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat kapan, di mana, dan berapa kekuatannya.
"Sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," tegas BMKG.
Berdasarkan hasil kajian dan pemodelan para ahli yang disampaikan pada diskusi bertajuk "Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur, zona lempeng selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum M 8,7.
"Tetapi ini adalah potensi bukan prediksi yang pasti. Sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," imbuh BMKG.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.