Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2021, 20:46 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

Sumber BNPB

KOMPAS.com - Wilayah Indonesia terletak di zona ring of fire dan merupakan pertemuan lempeng tektonik. Oleh karena itu, Indonesia menjadi wilayah dengan gunung berapi yang aktif dan rawan mengalami gempa bumi, serta resiko tsunami.

Indonesia juga merupakan negara yang dilalui garis khatulistiwa sehingga memiliki iklim dan cuaca yang berubah-ubah. Kondisi ini menyebabkan resiko beberapa bencana, terutama bencana yang berkaitan dengan kondisi hidrologi.

Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, terdapat beberapa bencana yang menjadi resiko di Indonesia. Bencana tersebut adalah gunung meletus, gempa bumi, tsunami, banjir, banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor.

Sangat penting bagi setiap penduduk Indonesia untuk memahami kesiapsiagaan terhadap berbagai bencana yang mungkin terjadi. Kesiapsiagaan menjadi kunci keselamatan Anda dalam menghadapi bencana.

Baca juga: Potensi Tsunami Jawa Timur 29 Meter, Ini Cara Mitigasi Bencana Tsunami

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik, maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Cakupan mitigasi bencana sangat luas dan memerlukan upaya pendidikan terpadu dari pemerintah setempat. Pendidikan mitigasi bencana meliputi prabencana, saat bencana, dan pasca bencana.

Kesiapsiagaan yang pertama harus dilakukan adalah mengetahui langkah-langkah mitigasi masing-masing jenis bencana. Anda perlu mengantisipasi bencana dengan memiliki keterampilan untuk mengevaluasi situasi secara cepat dan mengambil inisiatif untuk melindungi diri.

Anda perlu memahami bahaya yang mengintai di sekitar wilayah tempat tinggal Anda. Buatlah rencana antisipasi bencana bersama keluarga, serta melakukan latihan bersama untuk menerapkan rencana tersebut.

Rencana ini harus meliputi identifikasi titik kumpul, mengetahui nomor kontak penting, rute evakukasi, serta lokasi mematikan air, gas, dan listrik.

Selain memahami mitigasi bencana, persiapan yang tidak kalah penting adalah menyiapkan Tas Siaga Bencana (TSB). Tas Siaga Bencana adalah tas yang harus disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana atau kondisi darurat lainnya.

Kriteria Tas Siaga Bencana

Tas Siaga Bencana merupakan cara kita untuk bertahan hidup saat bantuan belum datang atau sedang evakuasi ke tempat lain. Tas Siaga Bencana harus terbuat dari bahan yang antiair atau waterproof. Isi tas ini adalah kebutuhan dasar untuk setidaknya tiga hari.

Dokumen Penting

Barang-barang yang perlu Anda simpan di Tas Darurat Bencana yang pertama adalah surat-surat atau dokumen penting. Salah satu kehilangan yang paling banyak terjadi saat bencana adalah rusaknya surat-surat penting. Padahal surat-surat ini kebanyakan sulit untuk diurus dan didapatkan.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Tsunami, Bukan Hanya Gempa Bumi

Pakaian untuk tiga hari

Siapkan pakaian dasar untuk Anda dan keluarga. Contoh pakaian yang harus ada di dalam tas Anda adalah pakaian dalam, celana panjang, jaket, handuk, dan jas hujan. Memiliki pakaian ganti sangat penting untuk mengantisipasi jika pakaian Anda basah atau kotor saat evakuasi ketika terjadi bencana.

Makanan kering

Sampai Anda mendapatkan bantuan atau akses ke dapur umum atau dapur Anda sendiri, Anda bisa mengonsumsi makanan kering yang tidak mudah rusak dan bisa dimakan langsung. Contoh perbekalan yang bisa Anda siapkan adalah biskuit, abon, coklat, dan lain sebagainya.

Air putih

Ketika bencana, akses air bersih akan sangat terbatas. Padahal air adalah kebutuhan utama manusia. Siapkan air minum di dalam TSM Anda setidaknya untuk persiapan 3 hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com