Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Tsunami Jawa Timur 29 Meter, Ini Cara Mitigasi Bencana Tsunami

Kompas.com - 01/06/2021, 17:35 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Wilayah Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia yaitu lebih dari 80.000 kilometer. Selain itu, Indonesia terletak di pertemuan lempeng tektonik yang berpotensi menimbulkan gempa bumi, letusan vulkanik, serta tsunami.

Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang menjalar dengan kecepatan mencapai lebih dari 900 kilometer per jam atau lebih. Gelombang tsunami bisa meninggi hingga puluhan meter dan bersifat merusak.

Beberapa tsunami yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir antara lain tsunami Aceh (2004), tsunami Pangandaran (2006), tsunami Mentawai (2010), dan tsunami Palu dan Donggala 2018.

Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan pemodelan matematis. Hasilnya Jawa Timur berpotensi diguncang gempa berkekuatan magnitudo 8,9 dengan tinggi tsunami hingga 29 meter. Hal ini disampaikan dalam webinar bertajuk Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur, Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Hasil Pemodelan BMKG, Tinggi Maksimum Potensi Tsunami Jawa Timur 29 Meter

 

Tsunami adalah bencana yang bisa diprediksi namun hanya dalam waktu singkat. Untuk mengantispasi datangnya tsunami, setiap orang perlu memahami mitigasi bencana tsunami.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik, maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Cakupan mitigasi bencana sangat luas dan memerlukan upaya pendidikan terpadu dari pemerintah setempat. Pendidikan mitigasi bencana tsunami meliputi prabencana, saat bencara, dan pasca bencana.

Prabencana

Kenali tanda-tanda tsunami melalui pengamatan gempa dan pesisir. Gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami akan terasa lama dengan intensitas yang kuat. Sedangkan tanda-tanda yang bisa diamati di pesisir adalah air laut surut, bunyi gemuruh dari tengah lautan, dan banyak ikan menggelepar di pantai.

Setelah terjadi gempa, pantau informasi dari media yang terpercaya untuk mengetahui potensi tsunami. Selain itu, segera menjauh dari pantai. Berlarilah ke tempat yang lebih tinggi dan berdiam diri di sana sampai ada pemberitahuan lanjutan dari media resmi.

Pahami resiko tempat tinggal Anda akan bahaya tsunami dan ketahu jalur evakuasi tercepat dari rumah ke dataran yang lebih tinggi.

Saat bencana

Jika gempa berdampak pada rumah Anda, jangan berupaya merapikan kondisi rumah Anda. Waspadai gempa susulan yang mungkin terjadi sambil memantau informasi dari media resmi. Jika Anda berada di rumah, bimbing anggota keluarga untuk evakuasi ke tempat yang lebih tinggi dengan tenang.

Ketika melalukan evakuasi, utamakan dengan berjalan kaki. Hindari jalur yang mudah rubuh seperti jembatan.

Anda harus waspadai tanda bahaya tsunami berupa sirine atau pengumuman resmi dari petugas setempat.

Jika Anda sudah berada di tempat tinggi dan terlah terjadi gelombang tsunami pertama, jangan buru-buru turun. Tsunami biasanya datang dalam dua hingga lima kali gelombang. Gelombang kedua dan seterusnya biasanya lebih besar dari yang pertama.

Anda boleh turun dan kembali ke rumah jika kondisi telah dinyatakan aman oleh pihak yang berwenang.

Baca juga: 10 Langkah Penyelamatan Diri Saat Terjadi Tsunami

Pascabencana

Utamakan keselamatan Anda terutama dari reruntuhan, listrik, dan gas. Jangan mendahulukan baran-barang Anda.

Hindari air yang menggenang untuk menghindari resiko tersengat listrik atau zat-zat yang berbahaya. Selain itu, air yang menggenang juga beresiko membuat Anda terperosok atau terjebak di dalam kubangan.

Jaga sanitasi diri dan keluarga Anda. Hindari memakan makanan yang terkena air genangan, biasakan mencuci tangan, berpartisipasi untuk menyediakan sumber air bersih dengan petugas setempat. Jika terluka, segera hubungi petugas kesehatan terdekat.

Dengan memahami mitigasi bencana tsunami, Anda bisa meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com