Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Bulan Purnama Supermoon Pink Moon Malam Ini, Bulan Paskah hingga Kelahiran Hanuman

Kompas.com - 27/04/2021, 17:46 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Malam ini, Selasa (27/4/2021), jangan lewatkan untuk mengamati Bulan Purnama merah jambu atau Pink Supermoon yang akan menghiasi langit Indonesia.

Apa itu Bulan Purnama merah jambu (Pink Supermoon) dan bagaimana cara kita melihatnya?

Peneliti di Pusat Penelitian Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan, pink supermoon ini terjadi karena ada dua fenomena yang berlangsung secara hampir bersamaan.

Kedua fenomena tersebut berhubungan dengan bulan yaitu Bulan Purnama dan Perige bulan terjadi.

Sebagai informasi, malam ini, bulan akan berada di fase puncak purnama dengan jarak geosentris 357.616 km.

Sementara, perigee adalah garis edar suatu benda langit yang terdekat dengan Bumi. Dalam peristiwa ini, Bulan akan berada di jarak geosentrik terdekat dengan Bumi yaitu 357.378 km, berdiameter 33,43 menit busur dan terletak di konstelasi Libra.

 

Baca juga: Fase Bulan Hiasi Malam Ramadhan, dari Sabit hingga Bulan Purnama

 

Astrolog Richard Nolle adalah pencetus istilah supermoon. Ia membuat istilah tersebut pada tahun 1979.

Istilah supermoon ini mengacu pada bulan baru atau purnama yang terjadi ketika Bulan berada dalam jarak 90 persen dari perigee, jarak terdekatnya dengan Bumi.

Saat bulan purnama terjadi, penampakan bulan akan terlihat jelas dari Bumi. Didukung oleh keadaan Perige atau jarak terdekat Bulan ke Bumi, membuat penampakan bulan jika dilihat dari Bumi semakin besar layaknya Supermoon.

"Sehingga, purnama ini dinamakan juga Bulan Super atau supermoon, karena jaraknya cukup berdekatan dengan titik Perigee," kata Andi melalui laman resmi edukasi sains LAPAN.

Berikut beberapa fakta menarik dari fenomena Bulan Purnama merah jambu atau Pink Supermoon, Selasa (27/4/2021).

Baca juga: Bulan Purnama Bantu Bebaskan Kapal Raksasa di Terusan Suez, Kok Bisa?

 

 

1. Asal nama Pink Supermoon

Sebelumnya, Andi sudah menjelaskan bagaimana fenomena bulan purnama pink yang akan hadir nanti malam bisa disebut dengan supermoon, meskipun hanyalah bagian dari fase bulan purnama biasa pada umumnya.

Berikutnya, satu hal yang membuat penasaran kita adalah kenapa diberi nama pink supermoon?

Untuk menjawab penamaan fenomena bulan purnama pink ini, para ahli merunut ke tahun 1930-an.  

Pada tahun ini, ada almanak petani Maine yang mulai menerbitkan nama American Indian Moon untuk bulan purnama yang terjadi dalam setahun.

Menurut almanak ini, bulan purnama di bulan April disebut dengan Pink Moon. Penamaan Pink ini diambil dari tanaman lumut merah muda atau dikenal juga sebagai phlox merayap, phlox lumut atau phlox gunung.

Baca juga: Bulan Purnama Oktober Terjadi 2 Kali di Indonesia, Ini Alasannya

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com