Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Wanita Hamil Positif Covid-19 Lebih Berisiko Alami Gejala Parah

Kompas.com - 26/06/2020, 19:04 WIB
Yohana Artha Uly,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menunjukkan, kehamilan meningkatkan risiko gejala Covid-19 yang parah. Wanita hamil positif Covid-19 lebih mungkin masuk ke unit perawatan intensif (ICU) atau menggunakan ventilator ketimbang wanita tidak hamil.

"Wanita hamil mungkin berisiko lebih tinggi untuk mengalami gejala parah dari Covid-19 dibandingkan dengan orang yang tidak hamil," ungkap Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat seperti dilansir dari Live Science, Jumat (16/6/2020).

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data lebih dari 8.200 wanita hamil dan 83.200 wanita tidak hamil di Amerika Serikat yang dites positif terinfeksi Covid-19 antara Januari dan Juni 2020. Mereka berusia antara 15-44 tahun.

Hasil analisis menemukan, hampir sepertiga dari wanita hamil tersebut dirawat di rumah sakit, sementara pada wanita tidak hamil hanya enam persen.

Baca juga: Orang Autis Lebih Rentan Terinfeksi Corona Covid-19, Ini Alasannya

Sayangnya, penelitian ini tidak membedakan antara wanita hamil yang dirawat di rumah sakit untuk menjalani proses persalinan atau memang karena masalah terkait Covid-19.

Dengan kata lain, ada kemungkinan wanita hamil ke rumah sakit tidak selalu karena menunjukkan keparahan penyakit Covid-19.

Meski demikian, penelitian ini tetap menemukan bahwa wanita hamil yang terinfeksi lebih memungkinkan dirawat di ICU atau menggunakan ventilator, dibandingkan wanita tidak hamil.

Analisis data menunjukkan, 1,5 persen wanita hamil dirawat di ruangan ICU, dibandingkan dengan wanita tidak hamil yang hanya sebesar 0,9 persen.

Selain itu, sebanyak 0,5 persen wanita hamil membutuhkan bantuan ventilator untuk bernapas, dibandingkan 0,3 persen pada wanita tidak hamil.

Namun, risiko kematian akibat Covid-19 pada kedua kelompok tersebut memiliki tingkat yang sama yakni 0,2 persen.

"Jadi ada berita baik dan berita buruk disini," kata Dr. Dana Meaney-Delman, wakil manajer insiden Covid-19 dari CDC.

Baca juga: Kematian Covid-19 Tak Hanya karena Komorbid, Otopsi Tunjukkan Kerusakan Paru

Kabar baiknya adalah wanita hamil tampaknya tidak lebih berisiko meninggal karena Covid-19, tetapi berita buruknya adalah bahwa mereka memang memiliki risiko lebih tinggi untuk masuk ICU dan membutuhkan ventilasi mekanik.

Meaney-Delman mengatakan, berdasarkan studi ini, maka sangat penting bagi wanita hamil untuk mengambil tindakan pencegahan agar tidak terinfeksi Covid-19.

Namun, penelitian baru ini diakui masih memiliki beberapa keterbatasan, seperti ada banyak data yang hilang. Misalnya bagi banyak wanita di kedua kelompok, dokter tidak melaporkan apakah pasien membutuhkan ICU, ventilator, atau telah meninggal.

Selain itu, penelitian juga tidak dapat membahas bagaimana risiko infeksi Covid-19 dapat bervariasi antara trimester atau apakah itu mempengaruhi kondisi bayi di dalam kandungan. Para peneliti masih membutuhkan data yang lebih lengkap terkait ini.

Meski demikian, peneliti meyakini bahwa ada cukup data untuk memberi tahu para wanita hamil tentang potensi mereka mengalami gejala parah dari Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com