KOMPAS.com- Pandemi Covid-19 akibat wabah virus corona belum juga berakhir. Namun, berbagai aktivitas sudah banyak dilonggarkan aturannya terkait dengan kenormalan baru atau new normal.
Begitu juga dengan sektor industri jasa pelayanan, termasuk transportasi seperti ojek online (ojol).
Selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pengemudi ojek daring dibatasi untuk tidak mengangkut penumpang, dan hanya diperbolehkan mengirim dan mengangkut barang.
Saat ini, peraturan itu telah dilonggarkan dan pengemudi ojek daring juga diperbolehkan untuk mengangkut penumpang.
Baca juga: Pentingnya Antropolog dalam Mengubah Perilaku Respons Covid-19
Bagaimana kisah pengemudi ojek daring bekerja di tengah kenormalan baru ini?
Pengemudi ojek daring di Jakarta, Adilla Lestari menceritakan pengalamannya bekerja mengangkut penumpang di tengah kondisi new normal atau kenormalan baru yang diberlakukan.
Dila menyebutkan kedua karakteristik masyarakat sebagai penumpangnya menunjukkan ada yang memiliki ketakutan berlebihan dan ada juga yang bersikap biasa saja cenderung masa bodoh atau menyepelehkan.
Baca juga: Cegah Corona, Jaga Jarak dari Covid-19 Kenapa Tiap Negara Berbeda?
"Seperti itu sih banyak aja," kata perempuan yang akrab disapa Dila dalam live streaming BNPB Indonesia: Talk Show Info Corona, Sabtu (13/6/2020).
Namun, menurut Dila, secara pribadi perasaan ngeri, takut, hingga waswas juga dirasakannya di tengah pandemi Covid-19 ini.
Kendati demikian, karena memang suatu keharusan mencari nafkah dengan menjalankan aktivitas di luar dan bertemu banyak pelanggan, mau tidak mau perasaan-perasaan tersebut sedikit dikesampingkan.
"Ya, jadi ya jalani dengan bismillah aja deh," ucap dia.