Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/06/2020, 20:04 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Setinggi apakah gedung pencakar langit yang dapat dibangun? - Sophie, 7 tahun, Perth.

Oleh Philip Oldfield

PERTANYAAN yang bagus! Burj Khalifa di Dubai merupakan gedung pencakar langit tertinggi di dunia saat ini. Tinggi gedung ini mencapai 828 meter, dua-setengah kali lebih tinggi dari gedung-gedung pencakar langit yang ada di Australia.

Walaupun demikian, sedang dibangun sebuah gedung pencakar langit di Jeddah, Arab Saudi, yang tingginya lebih dari 1.000 meter setelah selesai dibangun. Gedung yang akan memiliki 167 lantai ini dapat menjadi gedung pertama yang memiliki tinggi lebih dari satu kilometer.

Jadi, seberapa tinggi gedung pencakar langit yang dapat dibangun? Meski sulit untuk dilakukan, namun kita mungkin dapat membangun sebuah menara dengan tinggi lebih dari 2.000 meter, yang akan seperti sepuluh gedung pencakar langit biasa yang ditumpuk di atas satu sama lain!

Hal ini mungkin bukan merupakan ide yang baik. Membangun sebuah gedung pencakar langit yang sangat tinggi tentu memerlukan beton dan baja dalam jumlah banyak.

Penggunaan kedua material tersebut dalam skala yang besar dapat merusak lingkungan. Biasanya, akan lebih baik bagi lingkungan apabila gedung-gedung pencakar langit yang dibangun berukuran lebih kecil atau sekitar 300 meter.

Ada banyak tantangan yang dihadapi ketika merencanakan dan membangun sebuah gedung pencakar langit yang sangat tinggi.

Menghentikan angin

Kesulitan terbesar adalah angin. Angin berhembus melawan gedung dan mencoba untuk mendorongnya, sehingga perlu dirancang sebuah struktur yang dapat membuat gedung tetap stabil. Angin juga dapat membuat sebuah menara goyah, sehingga mereka yang berada di puncak menara dapat merasa seperti mabuk laut.

Para arsitek dan insinyur memiliki berbagai teknologi untuk menghentikan hal ini. Beberapa gedung pencakar langit tertinggi di dunia memiliki pendulum raksasa di bagian atas, dalam gedung, yang disebut sebagai “tuned mass damper”.

Ini adalah mass damper di dalam sebuah gedung yang sangat tinggi di Taiwan yang dipanggil Taipei 101 building.WIKIPEDIA/Armand du Plessis Ini adalah mass damper di dalam sebuah gedung yang sangat tinggi di Taiwan yang dipanggil Taipei 101 building.

Bayangkan sebuah bola baja seukuran satu rumah yang digantung dengan tali dalam sebuah gedung pencakar langit. Ketika angin berhembus, pendulum berayun bolak-balik, menyerap energi yang ada pada angin, guna menghentikan gedung dari kegoyahan.

Beberapa gedung lainnya memiliki kolam-kolam yang dipenuhi air pada puncak gedungnya. Angin yang berhembus akan membuat air bepercikan. Dayungan besar yang terjadi pada kolam menyerap pergerakan air, sehingga menghentikan goyangan pada gedung.

Cara lain untuk menghentikan angin adalah dengan menggunakan bentuk gedung yang cerdik. Ketika angin berhembus pada sebuah gedung pencakar langit, tercipta pusaran udara yang disebut vortices atau vortisitas – seperti pusaran air di langit.

Apabila hal ini terjadi secara teratur, maka gedung dapat berayun bolak-balik. Gedung Burj Khalifa di Dubai memiliki bagian atas yang lebih pipih ketimbang bagian bawah yang lebih lebar, dengan langkah menurun yang besar. Hal ini membuat vortisitas terjadi pada ketinggian yang berbeda untuk menghentikan goyangan gedung akibat angin.

Mencapai puncak

Tantangan lainnya adalah bagaimana Anda mencapai puncak sebuah gedung berketinggian satu kilometer? Berjalan dengan menggunakan tangga tentu bukan pilihan karena memerlukan 3.000 langkah!

Menggunakan lift merupakan ide yang baik, tapi lift tersebut tentu harus sangat cepat. Apabila tidak, akan memerlukan waktu yang panjang untuk menaiki dan menuruni gedung.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com