Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Hari Ini: M 5,8 Guncang Pulau Buru, Tak Berpotensi Tsunami

Kompas.com - 09/06/2020, 13:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah selatan Pulau Buru, Maluku pada hari ini, Selasa (9/8/2020) pukul 11.56 WIB.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi memiliki parameter update dengan magnitudo 5,8.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, episenter gempa terletak pada koordinat 4,14 LS dan 126,43 BT.

Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 68 kilometer arah Selatan Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Maluku pada kedalaman 20 kilometer. Kendati demikian, ini tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: 9 Aktivitas Gempa Kecil di Selat Sunda, BMKG Pastikan ini Gempa Swarm

Kendati berpusat di laut, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Rahmat dalam keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020).

Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip).

Dampak guncangan dirasakan di daerah Namrole dengan intensitas III-IV MMI, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah.

Lalu di daerah Piru dengan intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah seperti seakan akan ada truk yang berlalu.

Kemudian di daerah Namlea dengan intensitas II-III MMI dan daerah Ambon dengan intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang ditandai benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Hingga pukul 12.23 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," kata Rahmat.

Baca juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter, Ini Daftar Wilayahnya

Rahmat mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, diminta untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Serta periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal bahwa cukup tahan gempa.

"Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali kedalam rumah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com