Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Corona, WHO akan Ditanyai tentang Cara Tangani Pandemi

Kompas.com - 19/05/2020, 07:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Perwakilan dari 194 negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan bertemu secara virtual untuk acara tahunan Majelis Kesehatan Dunia ke-73.

Pandemi virus corona akan menjadi topik pembahasan utama.

Berbagai pertanyaan akan diajukan tentang bagaimana virus ini bisa menginfeksi lebih dari 4,8 juta orang, dan membunuh lebih dari 317.000 orang.

Setiap tahun, negara-negara berkumpul di majelis untuk meninjau pekerjaan badan kesehatan PBB itu, dan menetapkan prioritas untuk satu tahun ke depan.

Baca juga: Tingkatkan Imun Pasien Corona, LIPI Siap Uji Coba Obat Herbal Indonesia

Uni Eropa diperkirakan akan memimpin permintaan internasional, bersama sejumlah negara termasuk Inggris, Australia, dan Selandia Baru, untuk penelahaan tentang bagaimana pandemi Covid-19 telah ditangani dan pelajaran apa saja yang bisa diambil.

Juru bicara Uni Eropa Virginie Battu-Henriksson mengatakan beberapa pertanyaan kunci perlu dijawab sebagai bagian dari proses penelahaan.

"Bagaimana pandemi ini menyebar? Apa epidemiologi di baliknya? Semua ini sangat penting bagi kita untuk melangkah maju. Untuk menghindari pandemi lain seperti ini."

Namun, katanya, sekarang bukan saatnya untuk "saling menyalahkan".

Pada pertemuan tersebut, WHO kemungkinan bakal mendapat banyak tekanan terkait caranya menangani pandemi.

"Majelis Kesehatan Dunia selalu jadi kesempatan untuk melakukan banyak pengawasan (terhadap WHO)," kata juru bicara WHO dr. Margaret Harris.

Namun ia menambahkan, organisasi itu akan tetap "fokus" untuk bekerja dalam memimpin respon keseluruhan, serta dalam sains dan solusi untuk pandemi ini.

Pertarungan geopolitik

WHO seharusnya mewakili kepentingan semua negara anggotanya secara setara, namun kini menemukan dirinya di tengah pertempuran politik antara China dan AS.

Situasi itu memuncak bulan lalu ketika AS - donor tunggal terbesar WHO - menyetop pendanaan ke agensi PBB itu setelah Presiden Trump menuduhnya salah mengelola dan menutup-nutupi penyebaran virus di China.

Baca juga: Tipe Virus Corona di Indonesia Beda dengan Negara Lain, Apa Vaksinnya Bakal Beda?

WHO adalah lembaga penasihat dan tidak berwenang untuk mewajibkan atau memaksa suatu negara untuk berbagi informasi.

Majelis juga diperkirakan akan mendengar permintaan untuk menambah wewenang WHO, yang akan memungkinkan pengawas untuk pergi ke negara-negara pada awal wabah, dan melakukan penyelidikan independen.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com