Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Kleptomania pada Anak di Drama The World of The Married

Kompas.com - 08/05/2020, 19:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Karakter pemeran Lee Joon Young, anak dari pemeran utama dalam drama Korea, The World of the Married diceritakan menderita kleptomania atau kebiasaan mencuri.

Kondisi kleptomania yang diderita Jeon Jin Seo dalam perannya, diceritakan tak lepas dari kondisi lingkungannya, yakni akibat orangtua yang bercerai.

Hingga saat ini, memang belum ditemukan penyebab pasti dari gangguan mental tersebut. Namun dugaan terkuat hal itu disebabkan karena pengaruh lingkungan atau pengaruh genetik.

Melansir Very Well Mind, Jumat (8/5/2020), terdapat tiga pendekatan dalam ilmu psikologi mengenai penyebab seseorang mengidap kleptomania.

Baca juga: Anak Dalam Drama The World of The Married Kleptomania, Apa Itu?

Pertama, pendekatan psikoanalisis, yakni beberapa pendapat mengatakan seseorang memiliki kleptomania didorong oleh rasa untuk memperoleh objek atau benda guna mengkompensasi secara simbolis rasa kehilangan atau rasa terabaikan yang ada pada dirinya.

Menurut pendekatan ini, pengobatan untuk gangguan kleptomania terletak pada menemukan motivasi yang mendasari perilaku tersebut.

Kedua, pendekatan kognitif-behavioral, yakni menunjukkan gangguan dapat dimulai ketika seseorang melakukan pencurian tanpa mendapat konsekuensi yang buruk.

Di mana saat melakukan aksi pencurian pertama semuanya berjalan dengan baik, sehingga tak mendapatkan hukuman. Kondisi ini memungkinkan perilaku mencuri bisa terjadi lagi di kesempatan lainnya.

Baca juga: PMS Bisa Jadi Gangguan Mental, Ini Penjelasan Ahli

Akhirnya keinginan untuk melakukan tindakan mencuri menjadi sangat kuat, membuat seseorang mungkin akan melakukannya lagi dan lagi. Ketika berada dalam kondisi yang demikian, mereka memiliki dorongan yang besar untuk mencuri dan tak bisa ditahan.

Bagi orang dengan ganguan kleptomania, tindakan mencuri dapat mengurangi stres dan ketegangan yang dialami individu. Bahkan, dengan seiring waktu akan terbiasa mencuri untuk menghilangkan rasa stres.

Ketiga, pendekatan biologis, yang mana perilaku mencuri tersebut berkaitan dengan daerah tertentu di otak dan kemungkinan adanya disregulasi neurotransmiter tertentu.

Beberapa penelitian telah mengaitkan munculnya kleptomania dengan disfungsi di lobus frontal, yakni bagian terdepan otak yang terletak tepat di belakang dahi.

Berdasarkan dua kasus yang dilaporkan, trauma tumpul atau trauma fisik pada anggota tubuh mengakibatkan gejala fisik seperti pusing, gejala perilaku seperti agresi, dan gejala kognitif seperti kehilangan ingatan diikuti oleh kemunculan tiba-tiba hasrat terkait kleptomania.

Kondisi kleptomania dapat terjadi sendiri, tetapi sering juga muncul bersamaan dengan kondisi lain.

Beberapa gangguan lain yang dapat terjadi bersamaan dengan kleptomania yakni gangguan mood, gangguan panik, gangguan kecemasan akan perpisahan, gangguan dismorfik tubuh, serta ganguan obsesif kompulsif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com