Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2020, 11:24 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Ketika rumah sakit berjuang melawan pandemi virus corona baru, ribuan orang di seluruh negeri membutuhkan perawatan dengan kondisi lain seperti yang memerlukan transfusi darah.

Ada ibu hamil yang mengalami komplikasi dalam kehamilannya, anak-anak dengan anemia, orang yang mengalami kecelakaan serius, hingga peningkatan kasus DBD. Kasus-kasus sepert ini memerlukan donor darah untuk menyelamatkan nyawa.

Namun tak sedikit juga orang sehat yang bertanya-tanya, apakah aman mendonorkan darah di situasi pandemi seperti saat ini?

Donor darah dapat menyelamatkan hidup orang lain. Layangan ini diperlukan sepanjang tahun, dengan para staf yang bertugas siang dan malam untuk memproses, menguji, dan mendistribusikan darah yang disumbangkan.

Namun, selama pandemi ini kebutuhan untuk donor darah berkurang.

Baca juga: Update Corona 16 April: 2,083 Juta Orang Terinfeksi, 510.329 Sembuh

Di Tanah Air, pasokan darah Palang Merah Indonesia sangat menurun. Hal ini disebabkan tidak seimbangnya antara kebutuhan darah dan jumlah pendonor.

Setelah pemerintah menganjurkan di rumah saja untuk mencegah penularan Covid-19, jumlah pendonor darah mengalami penurunan hingga 50 persen.

Beberapa daerah yang dilaporkan Kompas.com mengalami penurunan stok darah antara lain Tangerang Selatan, Bekasi, Palembang, Cianjur, Jember, dan Sidoarjo. Mungkin masih banyak daerah di Indonesia yang juga kekurangan stok darah.

Kepala Unit Donor Darah PMI Tangsel Suhara Manullang pun mengkhawatirkan penurunan donor darah di tengah penyakit demam berdarah (DBD) yang meningkat.

Kekurangan stok darah tak hanya terjadi di Indonesia. NHS Blood and Transplant, Inggris juga mengatakan bahwa pada minggu terakhir bulan Maret jumlah darah yang berhasil dikumpulkan 15 persen lebih rendah dari yang diharapkan.

Amankah melakukan donor darah di tengah pandemi?

"Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan virus. Tidak ada bukti bahwa virus apapun, termasuk virus corona, dapat ditularkan melalui donor darah," kata juru bicara NHS seperti dilansir The Independent, Rabu (15/4/2020).

Hal ini pun disampaikan Suhara. Dalam artikel Kompas.com yang tayang 24 Maret 2020, dikatakan virus corona tidak ditularkan melalui aliran darah.

Petugas memeriksa darah di Laboratorium Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta, Kotagede, DI Yogyakarta, Senin (23/3/2020). PMI Kota Yogyakarta kekurangan pasokan darah karena adanya himbauan pembatasan kegiatan sosial guna mencegah penyebaran COVID-19 serta pembatalan sejumlah acara donor darah.ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH Petugas memeriksa darah di Laboratorium Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta, Kotagede, DI Yogyakarta, Senin (23/3/2020). PMI Kota Yogyakarta kekurangan pasokan darah karena adanya himbauan pembatasan kegiatan sosial guna mencegah penyebaran COVID-19 serta pembatalan sejumlah acara donor darah.

"Penularan (virus melalui darah) itu tidak ada sama sekali. Tapi di sisi lain, penyakit DBD meningkat dan mereka (pasien DBD) butuh darah," ungkap Suhara.

Pusat donor darah di seluruh negeri tetap membuka tangan bagi siapa saja yang ingin melakukan donor darah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com