Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Ikan Purba Ungkap Asal Muasal Jari Tangan Manusia

Kompas.com - 20/03/2020, 11:04 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Jari tangan manusia tidak terbentuk serta merta seperti sekarang. Para ahli menyebut bahwa setidaknya, butuh proses panjang selama jutaan tahun sebelum akhirnya jari tangan kita yang sempurna bisa terbentuk.

Evolusi tersebut, menurut peneliti, bermula dari tetrapoda, amfibi pertama yang diketahui beradaptasi hidup di daratan.

Namun, kini penelitian menemukan bukti baru, yakni evolusi jari-jari vertebrata berlangsung jauh lebih awal daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Bukti tersebut didapat dari sebuah fosil ikan purba berusia 380 juta tahun. Fosil ikan yang dikenal dengan nama Elpistostege watsoni ini berhasil memberikan pandangan baru mengenai bagaimana tangan manusia berevolusi dari sirip ikan.

Baca juga: Ikan Asing Sumber Kerusakan Keanekaragaman Hayati Indonesia, Mengapa?

"Elpistostege watsoni merupakan sejenis ikan sirip bercuping yang memiliki kedekatan dengan amfibi pertama, tetrapoda," ungkap John Long, peneliti dari Flinders University di Australia, seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (18/3/2020).

Dalam studi yang dilakukan, peneliti melakukan pemindaian tomografi untuk secara virtual menvisualisasikan fosil lengkap dan sirip dari Elpistostege watsoni.

Hasilnya, peneliti menemukan jika Elpistostege watsoni memiliki sirip depan yang setara dengan lengan pada hewan darat. Sirip depan ini menunjukkan deretan tulang jari.

Temuan ini memberikan pandangan baru, mengingat sebelumnya ahli berpikir jari-jari vertebrata berevolusi dari tetrapoda sebagai bagian dari adaptasi hidup mereka di darat.

Namun ternyata evolusi jari-jari itu sudah ditemukan jauh sebelum ikan meninggalkan air.

Baca juga: Ikan Killifish Afrika ini Mungkin Bisa Hentikan Penuaan pada Manusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com