Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Operasional Ditambah, Penumpang LRT Jabodebek Naik 14 Persen

Kompas.com - 16/02/2024, 16:13 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menambah jumlah perjalanan dan perpanjangan waktu operasional layanan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek, jumlah pengguna tercatat mengalami peningkatan hingga 14 persen.

Saat penerapan jumlah perjalanan dan perpanjangan waktu layanan operasional LRT Jabodebek yang berlaku mulai 16 Januari 2024 hingga 14 Februari 2024 lalu, KAI mencatat 1.190.973 pengguna telah menggunakan layanan moda transportasi tersebut.

Jika dibandingkan dengan jumlah pengguna LRT Jabodebek pada Desember, terjadi pertumbuhan pengguna 14 persen. 

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono menerangkan hal ini sebagaimana dikutip dari laman resmi KAI, Jumat (16/2/2024).

"Bahkan, jika kita bandingkan dengan November, pertumbuhannya bisa mencapai 25 persen, dimana pada bulan tersebut, jumlah pengguna LRT Jabodebek tercatat sebanyak 890.728 pengguna," ungkapnya.

Baca juga: Dapat Kontrak Rp 182,14 Miliar, Waskita Beton Suplai Produk LRT Jakarta Fase 1B

Mahendro menuturkan, peningkatan jumlah pengguna ini memang sangat dipengaruhi oleh faktor penambahan perjalanan dan juga perpanjangan waktu layanan operasional.

"KAI menilai tren peningkatan pengguna LRT Jabodebek akan berlanjut seiring dengan semakin meningkatnya kepercayaan publik akan keandalan moda transportasi yang belum genap 1 tahun beroperasi ini," tambah Mahendro.

Mahendro juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang telah memilih LRT Jabodebek sebagai pilihan moda transportasinya.

Dia berpendapat, kepercayaan masyarakat ini tentunya akan menjadi motivasi bagi KAI untuk meningkatkan layanan LRT Jabodebek.

Katanya, KAI sebagai operator LRT Jabodebek yang ditunjuk pemerintah senantiasa berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan.

LRT Jabodebek dapat memenuhi harapan serta terus menjadi moda transportasi pilihan masyarakat.

"Hal ini tentunya sejalan program pemerintah untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi massal guna mengurai kemacetan serta mengurangi polusi udara," tutup Mahendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com