Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terpengaruh Pemilu, Golf Residensial di Bali Tetap Diminati

Kompas.com - 06/02/2024, 19:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis golf residensial di Bali milik Darma Mangkuluhur Hutomo selaku Komisaris PT Intra Golflink Resorts (IGR) tetap diminati dan tidak terpengaruh adanya masa pemilihan umum (pemilu) 2024.

Darma mengatakan, meskipun ada penurunan konsumen pada masa pemilu, namun angkanya bakal membaik seiring rampungnya pemilu.

"Biasanya kalau lagi pemilu trennya turun sedikit, tapi setelah pemilu biasanya nge-boom jadi kita tidak khawatir dan peminatnya juga signifikan di Bali," kata Darma dalam media gathering IGR di Jakarta pada Selasa (6/2/2024).

Sementara IGR tengah menggodok rencana ekspansi bisnisnya di Bali dan Sentul senilai Rp 1,2 triliun.

"Untuk sekarang kami Rp 1,2 triliun itu 40 persen (Rp 480 miliar) kami alokasikan ke Sentul dan 60 persen (Rp 720 miliar) kami alokasikan ke Bali," lanjut Darma.

Untuk di Bali, IGR akan melakukan pembangunan boutique luxury hotel serta revitalisasi hotel dan vila di kawasan New Kuta Golf Bali.

Baca juga: Ekspansi Bisnis Golf dan Properti, Darma Mangkuluhur Siapkan Rp 1,2 Triliun

Sedangkan untuk di Sentul, IGR akan melakukan pengembangan lapangan golf baru di dekat Palm Hills Golf Club seluas 70 hektar. Lokasinya berjarak sekitar 9 kilometer dari Palm Hills Golf Club.

Lapangan golf lama akan digunakan untuk pengembangan 13 klaster residensial dan area komersial dengan total luas lahan mencapai 95 hektar. Untuk pengembangan residensial ini, IGR bekerja sama dengan PT Trinityland Tbk dengan nilai pengembangan Rp 1,3 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama IGR Dwi Febri Astuti menjelaskan saat ini sudah mulai dibangun rumah contoh klaster 1-3 di lapangan golf lama.

"Satu klaster pertama sudah akan kita bangun (perumahan) karena lokasinya di pinggir lapangan golf, tanah kosong. Klaster dua dan tiga ada di lapangan golf jadi masih dibangun rumah contoh dulu," jelas Febri.

Rumah yang tengah dikembangkan IGR bersama Trinity Land dengan masa kerja sama hingga 7 tahun ke depan ini merupakan kategori rumah mewah dengan konsumen ekonomi menengah ke atas.

"Harga yang dijual untuk klaster-klaster yang ada di sana tentunya dilihat dari segmen market-nya yang dibidik, jadi setiap klaster yang kita luncurkan ada market studinya ada market research-nya. Jadi harganya beda-beda," tuntas Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com