Sederet Tren Pasar Rumah Tapak di Jabodetabek

KOMPAS.com - Setiap periode waktu terdapat suatu hal yang sedang menjadi tren. Hal itu pun berlaku di pasar rumah tapak Jabodetabek.

Tren yang dimaksud ini berkaitan dengan kecenderungan pembeli dalam memilih rumah tapak di Jabodetabek.

Merujuk dokumen Leads Property Service Indonesia berjudul Jakarta Property Market Outlook 2024 yang diterima Kompas.com pada Kamis (30/11/2024), terdapat empat tren di dalam pasar rumah tapak Jabodetabek.

Pertama, pembeli hunian cenderung memilih hunian dengan fasilitas township yang lengkap. 

Maksudnya, kota mandiri yang menawarkan berbagai fasilitas seperti sekolah, universitas, mal, fasilitas olahraga dan lainnya, akan mengalami penyerapan permintaan yang lebih cepat.

Baca juga: Pasokan Rumah Tapak Dua Wilayah Ini Paling Banyak di Jabodetabek

Kedua, pembeli cenderung tertarik dengan rumah yang aksesnya dekat dengan infrastruktur jalan tol.

Kedekatan dengan akses tol akan mempercepat waktu tempuh menuju pusat kota, sehingga permintaannya diprediksi meningkat dan harga rumah akan menjadi lebih tinggi.

Ketiga, skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi primadona bagi pembeli hunian.

KPR masih akan mendominasi pembelian rumah dengan kemungkinan pembiayaan hingga 80 persen dan tenor maksimal 25 tahun.

Terakhir, end-user pembeli hunian pertama sebagian besar akan memilih unit dengan harga antara Rp 1 miliar- Rp 2 miliar untuk calon keluarga mereka.