Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah yang Tak Dikelola Bikin TPA Jadi 'Overload'

Kompas.com - 12/10/2023, 08:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak dilakukannya pengelolaan sampah sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dapat membuat daya tampung TPA tak lagi mencukupi alias overload.

Beberapa contohnya yakni TPA Sarimukti yang berlokasi di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) serta TPA Piyungan di Bantul, Yogyakarta.

Padahal sampah yang dihasilkan oleh masyarakat tidak berkurang sehingga pemerintah daerah (pemda) harus memutar otak untuk mencari lahan TPA yang baru.

Direktur Sanitasi Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Tanozisochi Lase jika sampah hanya dibuang di TPA, maka tak heran TPA bisa overload.

Baca juga: Sepanjang 2023, 14 TPA di Indonesia Alami Kebakaran

“Jika pemerintah daerah masih menerapkan konsep “kumpul, angkut, buang” tanpa pengelolaan, maka tak heran TPA memang cepat penuh,” jelasnya dalam Webinar “Pengelolaan Sampah Berkelanjutan untuk Mendukung Ekonomi Perkotaan yang Tangguh”, Rabu (11/10/2023).

Menurut Tanozisochi, idealnya setiap TPA harus dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan agar sampah yang masuk ke TPA langsung dikelola terlebih dulu sebelum dibuang ke TPA.

 

“Sebelum masuk ke TPA, sampah harus diolah terlebih dulu. Ketika ada residu yang sudah tidak bisa diolah, maka itu yang bisa masuk ke TPA,” paparnya.

Sementara itu, Kasubdit Pemantauan dan Evaluasi, Direktorat Penanganan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ari Sugarsih mengatakan masyarakat harus berperan aktif dalam proses pengelolaan sampah.

Baca juga: Kini Jombang Punya TPA yang Ramah Lingkungan, Simak Cara Kerjanya

Di setiap rumah tangga, harus membantu pemerintah dengan melakukan pemilahan sampah sebelum dibuang ke Tempat Penampungan Sampah (TPS).

“Masyarakat harus melakukan pemilahan mana sampah organik dan mana sampah anorganik. Jika sampah tersebut sudah tercampur, akan susah dikelola di TPA,” tandas Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com