Ada Pengosongan Persuasif Hotel Sultan, Indobuildco "Keukeuh" Bertahan

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indobuildco selaku pengelola Hotel Sultan "keukeuh" bertahan, meskipun pemerintah telah melakukan pengosongan secara persuasif dan bertahap.

"Ya jalan, sepanjang ada tamunya. Saya enggak tahu bentuk pengosongan gimana. Ini propertinya Indobuildco hotel ini," tegas Kuasa Hukum PT Indobuildco Hamdan Zoelva, Rabu (4/10/2024).

Akan berbeda apabila telah ada perjanjian sebelumnya yang mengatur pengelolaan hotel beralih ke pihak lain.

"Ini murni milik Indobuildco, ada pemisahan hak secara horizontal. Bangunan ini 180.000 meter persegi milik Indobuildco. Di atas tanah milik sendiri, ya silakan jalan, kan di atas properti sendiri bukan properti orang lain," imbuh Hamdan Zoelva.

Selain itu, PT Indobuildco juga berupaya untuk memenuhi komitmen mereka kepada tamu yang sudah melakukan pemesanan.

"Karena agenda acara di sini kan orang sudah pesan dari enam bulan yang lalu. Kewajiban itu harus kita laksanakan," lanjut Hamdan Zoelva.

Baca juga: Saat Hotel Sultan Diambil Alih, Indobuildco Tak Temui PPKGBK

Dirinya turut menyesalkan langkah yang diambil oleh Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), seperti pemasangan spanduk dan penutupan jalan akses menuju Hotel Sultan, padahal masih terdapat tamu.

Adapun pada Rabu (4/10/2023), PPKGBK mendeklarasikan pengambil alihan Hotel Sultan dengan memasang spanduk di 13 titik.

Pemasangan spanduk dilakukan pada pukul 11.24 WIB oleh Satuan Pengamanan menggunakan bantuan forklift.

Pada awalnya, spanduk dipasang di gapura atau gerbang masuk Hotel Sultan. Kemudian, spanduk dipindah dan diletakkan persis di pintu masuk gedung Hotel Sultan.

Sebelumnya, Direktur Umum PPKGBK Hadi Sulistio, Direktur Keuangan PPKGBK Hendry Arisandi, Karoops Polda Metro Jaya Marsudianti, Kuasa Hukum dari Assegaf Hamzah & Partners dan Saor Siagian & Partners telah menghampiri PT Indobuildco.

Namun demikian, tidak ada perwakilan PT Indobuildco yang menyambut kedatangan rombongan PPKGBK tersebut.