Usai Rekonstruksi, Jembatan Cikareteg Siap Dilalui Oktober

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat pembangunan kembali atau rekonstruksi atas Jembatan Cikereteg.

Jembatan tersebut dibangun demi melancarkan konektivitas antar wilayah Bogor-Sukabumi.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Hubungan Antar Lembaga K.M. Arsyad mengatakan, Jembatan Cikereteg siap dilalui pada Oktober 2023.

“Dari Kementerian PUPR intinya siap melaksanakan pembangunan jembatan ini, tadi sudah disampaikan bahwa open traffic akan dilakukan pada Oktober,” jelas Arsyad dari laman Kementerian PUPR, Jumat (15/9/2023).

Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Barat-DKI Jakarta, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga membangun kembali Jembatan Cikereteg sepanjang 50,8 meter dan lebar 13 meter yang berlokasi di lokasi Jalan Raya Ciawi-Benda, Kabupaten Bogor ini dilaksanakan karena terjadinya lonsor pada Desember 2022 dan Februari 2023.

Baca juga: Sambut Piala Dunia U-17, Jembatan dari Ancol ke JIS Segera Dibangun

Penanganan jembatan bertipe PCI grider ini meliputi pekerjaan pondasi borepile diameter 80 cm dengan kedalaman 30 meter dan pemasangan gelagar beton tipe I dengan bentang 50,8 meter.

Sedangkan jenis penanganan longsoran dan sungai yaitu pemasangan bronjong dan armor blok beton di hilir sungai guna memperlambat aliran arus air.

Hingga September 2023, progres total pekerjaan Jembatan Cikereteg telah mencapai 58,42 persen yang mana realisasi pekerjaan stage 1 sisi barat (94 persen) dan stage 2 sisi timur (56 persen).

Pembangunan jembatan menggandeng kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya (Persero) sejak dikeluarkan SPMK 8 Desember 2022 beserta perubahannya dengan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 56,9 miliar.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw mengapresiasi atas progres pembangunan Jembatan Cikereteg.

Dia mengapresiasi progres pembangunan mitra Kementerian PUPR yang membangun tidak sampai setahun dan yang mana sekarang ini tinggal dua bulan dan Oktober bisa resmi digunakan.

"Sekaligus di sini kami melihat bagaimana penanganan dari pra-pembangunan yakni telah membuat jembatan penghubung sementara untuk bisa dilalui masyarakat” pungkas Roberth.