Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Pembiayaan Rumah Subsidi, Bakal Fokus ke Bangunan Hijau

Kompas.com - 31/08/2023, 07:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu perubahan iklim yang kian mencuat rupanya memberikan dampak kepada seluruh sektor kehidupan. Salah satunya adalah sektor perumahan subsidi yang bakal didorong agar lebih hijau.

Sebagaimana disampaikan oleh Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Haryo Bekti Martoyoedo.

"Nanti kita dorong ke sana karena sekarang Peraturan Menteri-nya sudah ada bangunan gedung hijau," tutur Haryo saat ditemui usai acara Neighborhood Densification di Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Menurut Haryo, perumahan subsidi merupakan sektor yang paling mudah untuk menerima konsep green housing karena seluruh aspeknya telah diatur.

Terlebih pada tahun ini target Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai sekitar 220.000 unit rumah.

"Dengan alokasi tadi, kita dorong nantinya dengan konsep-konsep yang memang green," imbuh Haryo.

Baca juga: Rilis Tahun 2024, Skema Pembiayaan Perumahan Hijau Masih Digodok

Konsep ini sebelumnya telah diluncurkan pada akhir tahun 2022 lalu di Sumatera Selatan, tepatnya di Perumahan Gandus Land, Kota Palembang, yang dibungkus dalam Indonesia Green and Affordable Housing Program (IGAHP).

Perumahan Gandus Land mendapatkan fasilitas Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Desain rumah pada proyek percontohan tersebut telah mendapatkan sertifikat preliminary dari IFC EDGE karena mampu menghemat air sebesar 21 persen.

Kemudian menghemat energi sebesar 72 persen, menghemat embodied energy di material bangunan sebesar 51 persen, serta menggunakan sumber penghasil listrik alternatif berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap.

Setelah Palembang, Kementerian PUPR juga kembali menerapkan program ini di proyek perumahan subsidi Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Rencananya, proyek rumah hijau dan terjangkau sebanyak 40 unit tersebut akan dibangun di atas lahan dari Bank Tanah.

"Kemudian yang nanti akan gabung itu dari Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas)," ucap Haryo.

Selanjutnya diharapkan Bank Tabungan Negara (BTN) bisa ikut bergabung dalam proyek rumah hijau dan terjangkau di Brebes ini.

Konsep hijau diterapkan lewat desain rumah tapak yang akan dibangun, untuk kemudian dikembangkan dari sisi konstruksi hingga operasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com