WNA Beli Hunian di Elevee Condominium Dapat Fasilitas Cicilan 36 Kali

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi pembelian properti oleh warga negara asing (WNA) kian terbuka lebar.

Seiring dengan ditetapkannya sejumlah regulasi yang memudahkan pemilikan properti, khususnya hunian untuk WNA, pengembang tampak mulai menunjukkan keberaniannya untuk menawarkan properti ke ekspatriat.

Seperti halnya Elevee Condominium di kawasan Alam Sutera yang memberikan kemudahan pemilikan hunian bagi WNA dengan fasilitas cicilan sebanyak 36 kali.

"Kami tak mau membedakan dengan konsumen lain, sama-sama diberikan kemudahan," kata Chief Marketing Officer Elevee Condominium Alvin Andronicus dalam acara Elevee Media Talk yang diadakan di Marketing Gallery Elevee Condominium, Alam Sutera, Tangerang, Senin (14/8/2023).

Saat ini Elevee Condominium sudah memiliki transaksi jual beli dengan WNA asal Singapura.

Konsumen tersebut merasa tertarik membeli unit di Elevee karena lokasinya strategis dan kawasanya sudah berkembang pesat dengan beragam fasilitas.

"Alam Sutera tak hanya membangun hunian, tapi juga berbagai fasilitas lainnya, ekpatriat atau WNA sangat menyukai ini karena akan memudahkan mereka beraktivitas, dan ini menjadi standar mereka dalam memiliki hunian," imbuh Alvin.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Realestat Indonesia (REI) Bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin mengatakan, saat ini merupakan peluang bagi Indonesia karena bisa mendorong perekonomian lewat penjualan properti ke WNA.

Baca juga: Ini Kata Ditjen Imigrasi soal WNA Bisa Beli Rumah Cuma Berbekal Paspor

"Saya sering keliling ke luar negeri dan banyak dari mereka selalu ingin beli properti di sini tapi hanya dengan paspor, enggak usah ribet," ujar Rusmin Lawin.

Menurut dia, pemilikan properti oleh WNA bukan ancaman. Malah, kehadiran orang asing akan membuka potensi pertumbuhan ekonomi serta devisa.

Saat ini merupakan saat yang tepat untuk menggencarkan pembelian properti bagi WNA di Indonesia.

Misalnya Vietnam dan Thailand kian agresif menawarkan propertinya kepada WNA. Bahkan, Singapura memberikan batasan kepemilikan properti WNA sebesar 30 persen, sedangkan Malaysia dibatasi 5 persen.