Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Pembiayaan Infrastruktur Transportasi Capai Rp 1.288 Triliun

Kompas.com - 13/08/2023, 17:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut kebutuhan pembiayaan infrastruktur transportasi mencapai Rp 1.288 triliun.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) 2020-2024.

Sementara kemampuan fiskal atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya sebesar Rp 227 triliun atau hanya 18 persen dari total kebutuhan.

Oleh karena itu, Kemenhub membentuk unit kerja baru bernama Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi (PPIT) untuk meningkatkan porsi penyediaan infrastruktur transportasi melalui pembiayaan kreatif non-APBN.

Unit Kerja PPIT merupakan unsur penunjang di lingkungan Kemenhub yang dipimpin oleh Pimpinan Tinggi Pratama/Pejabat Eselon II dan bertanggung jawab kepada Menhub melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen).

"Kita harapkan adanya gap antara kebutuhan dan kemampuan pembiayaan ini akan semakin berkurang jika kita bersama-sama berniat melaksanakan pembiayaan kreatif," ujar Menhub, seperti dikutip dari laman resmi Kemenhub, Minggu (13/8/2023).

Baca juga: Pentingnya Akses Transportasi dalam Pembangunan Kawasan Perumahan

Menhub menyebut, upaya mendorong pembiayaan kreatif ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kemenhub, tetapi perlu kolaborasi dan sinergi yang baik antar kementerian dan lembaga.

Misalnya, Kementerian Keuangan, Bappenas, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dan unsur terkait lainnya.

"Kehadiran PPIT diharapkan dapat mempercepat realisasi kerjasama dengan pelibatan berbagai pihak baik itu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun badan usaha swasta," imbuh Menhub.

Saat ini terdapat 16 proyek prioritas di sektor transportasi, baik itu di tahap perencanaan, persiapan, transaksi, konstruksi, hingga operasi.

Dengan rincian, lima proyek dalam tahap perencanaan yaitu Bandara Bintan Unsolicited, Bandara Komodo, Back Area Patimban, MRT Fase IV, dan LRT Bali Fase 1.

Kemudian, enam proyek dalam tahap persiapan yaitu Kereta Api (KA) Prabumulih Tarahan, Bandara Singkawang, Pelabuhan Baubau, Terminal Tipe A Betan Subing, Lampung, Terminal Tipe A Purabaya dan Transit Oriented Development (TOD) Poris Plawad.

Selanjutnya dua proyek dalam tahap transaksi yaitu Pelabuhan Anggrek dan Pelabuhan Patimban. Lalu, dua proyek dalam tahap konstruksi yaitu Bandara Kediri dan Proving Ground Bekasi, serta satu proyek dalam tahap operasi yaitu KA Makassar-Parepare.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com