Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HK Raup Rp 15 Triliun dari Jual Saham Tol Mebi dan Bakter

Kompas.com - 12/08/2023, 17:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) telah menerima dana sebesar Rp 15 triliun atas transaksi saham Jalan Tol Medan-Binjai (Mebi) dan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) dari total Rp 20,5 triliun.

Untuk diketahui, Indonesia Investment Authority (INA) melalui anak perusahaannya, PT Swarna Investasi Indonesia dan PT Abhinaya Investasi Indonesia mengambil alih saham kedua ruas tersebut.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengungkapkan, sisa Rp 5 triliun atas divestasi saham Tol Mebi dan Tol Bakter akan dibayarkan pada Juni 2025.

"Kami sudah menerima pembayaran Rp 15 triliun, yang Rp 5 triliun lagi akan dibayar Juni 2025," jelas Budi dalam media luncheon di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Dana sebesar Rp 20 triliun ini akan digunakan untuk melunasi pinjaman sebesar Rp 17 triliun.

Baca juga: Alasan INA Akuisisi Tol Mebi dan Bakter, Ramai Dilintasi Pengendara

"Ke depan nanti, makanya sebutannya itu asset recycle (daur ulang aset), kita bangun, dan layak dari sisi investor, kita lepas ke investor. Kemudian, hasil penjualannya digunakan untuk membangun lagi gitu," jelasnya.

Sebelumnya, kata Budi, pemilihan kedua ruas ini juga didasari oleh tren positif yang dicatatkan oleh Hutama Karya terhadap Lalu Lintas Harian (LHR).

Tol Bakter, dilintasi sekitar 35.451 kendaraan per hari dan Tol Mebi dilintasi sebanyak 43.404 kendaraan per hari dalam kondisi normal.

Kedua ruas tol ini memenuhi kesesuaian terhadap business plan salah satunya Internal Rate of Return (IRR) bagi investor.

Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah menyampaikan, melalui investasi di dua ruas utama JTTS ini, pihaknya memiliki keyakinan terhadap potensi jalan tol di Sumatera dan pengelolaan yang baik dari Hutama Karya.

"Investasi ini juga membuka peluang bagi investor domestik maupun internasional untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan nilai imbal balik yang sepadan dengan risiko investasi," tuntas Ridha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com