Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Bergeser, "End User" Mendominasi Pembelian Apartemen di Jakarta

Kompas.com - 20/07/2023, 16:15 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar apartemen di Jakarta mengalami pergeseran tren mengenai kategori pembeli unit antara investor dengan konsumen akhir (penghuni).

Head of Research, Colliers Indonesia, Ferry Salanto menyampaikan, sebelum-sebelumnya investor menjadi pihak yang mendominasi pembelian unit apartemen di Jakarta.

Sebelum tahun 2023, pembeli apartemen didominasi oleh investor dengan 60 persen. Sementara pembeli yang tergolong konsumen akhir hanya 40 persen.

Kemudian pada Kuartal I-2023, investor yang membeli apartemen sekitar 58 persen, sedangkan konsumen akhir 42 persen.

"Jadi kebanyakan orang beli apartemen itu untuk investasi, bukan untuk dihuni atau end user," jelasnya dalam webinar Colliers Media Briefing Q2-2023, pada Kamis (20/07/2023).

Akan tetapi, tren tersebut mulai bergeser pada Kuartal II-2023. konsumen akhir kini menjadi pihak yang paling banyak membeli apartemen di Jakarta daripada investor.

Sebelumnya investor yang membeli apartemen sebanyak 58 persen kini berkurang menjadi 46 persen. Sedangkan konsumen akhir dari 42 persen bertambah menjadi 54 persen. 

"Jadi saat ini lebih banyak end user yang beli apartemen," tandasnya.

Baca juga: Pasar Over Supply, Raksasa Properti Ini Absen Bangun Apartemen Baru

Menurut Ferry, terdapat sejumlah penyebab yang membuat konsumen akhir mulai mendominasi pembelian apartemen di Jakarta dibandingkan dengan investor.

Pertama, selain adanya kebutuhan dari sisi konsumen, kini developer juga tidak meluncurkan produk baru.

Sehingga developer fokus menghabiskan stok eksisting dengan promosi dan penawaran unit-unit yang lebih menarik.

"Hal tu membuat end user lebih tertarik (membeli apartemen)," imbuhnya. 

Di samping itu, mengingat developer tidak meluncurkan produk baru, saat ini unit yang tersedia merupakan ready stock. Hal ini menjadi dambaan para konsumen akhir.

"Sementara investor itu bermainnya pada produk-produk yang masih under construction, tujuannya untuk mendapatkan capital gain yang baik. Tapi sekarang kan stok dari under construction itu tidak terlalu banyak, tidak ada peluncuran baru," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com