Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2023, 15:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eks karyawan Badan Usaha Pelaksana (BUP) sistem pembayaran tol nirsentuh tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLFF), PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), akan menanggapi surat pemutusan hubungan kerja (PHK) yang diberikan dalam waktu dekat.

Informasi tersebut disampaikan Ketua Tim Pengacara Forum Karyawan RITS dari Kantor Hukum Sugiharto & Co Adi Sugiharto saat ditemui di Jakarta, Rabu (12/7/2023).

"Berdasarkan surat baru itu (soal efisiensi dan efektivitas). Makanya, kami harus menyikapi surat ini dalam waktu dekat, ya kemungkinan minggu-minggu ini atau minggu depan. Supaya jelas statusnya," tutur Adi.

Apabila memang karyawan dipecat, kata Adi, harus ada mekanisme yang dilakukan oleh direksi RITS.

"Kalau salah pun, harus bertanggung jawab perusahaan, kan begitu, semua begitu. Nah, ini kan problem (masalah) nih, apakah direksinya paham? kepengurusannya paham atau tidak? Jangan-jangan tidak paham," tambahnya.

Baca juga: Eks Karyawan Roatex Pertanyakan Alasan PHK Sepihak oleh Direksi Baru

Sebab, RITS merupakan perusahaan di Indonesia sehingga mengikuti tata cara hukum yang berlaku di Tanah Air.

Adapun eks karyawan RITS mempertanyakan langkah direksi baru yang melakukan PHK terhadap mereka.

Maka dari itu, melalui forum ini dengan langkah bipartit diharapkan agar para karyawan dapat dipekerjakan kembali.

Namun, apabila dilakukan pemecatan maka disesuaikan oleh hak dan kewajiban para mantan karyawan RITS.

Sementara itu, Direktur Utama RITS Attila Keszeg sebelumnya mengatakan, tujuan dari restrukturisasi ini adalah untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan dalam menyiapkan MLFF di Indonesia.

“Kami saat ini sedang melakukan penataan kembali manajemen sekaligus mengambil langkah langkah yang diperlukan untuk memperkuat sejumlah posisi dengan sumber daya manusia profesional andal," ucap Attila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Quality Time Penghuni Rumah, Alam Sutera Hadirkan The Gramercy dengan Desain dan Fasilitas Hotel Bintang 5

Dukung Quality Time Penghuni Rumah, Alam Sutera Hadirkan The Gramercy dengan Desain dan Fasilitas Hotel Bintang 5

BrandzView
Akses Tol Langsung Bikin Paramount Patals Jadi Makin Strategis

Akses Tol Langsung Bikin Paramount Patals Jadi Makin Strategis

Hunian
Tiga Bulan Pertama, BSDE Raup Pra-penjualan Rp 2,22 Triliun

Tiga Bulan Pertama, BSDE Raup Pra-penjualan Rp 2,22 Triliun

Berita
Selasa Besok, Jokowi Akan Serahkan 10.323 Sertifikat Elektronik di Banyuwangi

Selasa Besok, Jokowi Akan Serahkan 10.323 Sertifikat Elektronik di Banyuwangi

Berita
Kata AHY, Kini Harga Tanah di Huntap Petobo Naik 4 Kali Lipat

Kata AHY, Kini Harga Tanah di Huntap Petobo Naik 4 Kali Lipat

Berita
Ini Keuntungan Punya Tanah Kavling Siap Bangun di Kawasan Strategis

Ini Keuntungan Punya Tanah Kavling Siap Bangun di Kawasan Strategis

BrandzView
LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Pengguna Sepanjang Triwulan Pertama

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Pengguna Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Penataan KSPN Wakatobi Dilanjutkan, Beres Tahun Ini

Penataan KSPN Wakatobi Dilanjutkan, Beres Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pati: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pati: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Penataan KSPN Wakatobi Tahap II Rampung Tahun Ini, Apa Saja?

Penataan KSPN Wakatobi Tahap II Rampung Tahun Ini, Apa Saja?

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cilacap: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cilacap: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Penyebab Harga Rumah di Denpasar Naik Tiap Tahun

[POPULER PROPERTI] Penyebab Harga Rumah di Denpasar Naik Tiap Tahun

Berita
Penataan Kawasan Wisata Wakatobi Tahap I Telan Anggaran Rp 96,54 Miliar

Penataan Kawasan Wisata Wakatobi Tahap I Telan Anggaran Rp 96,54 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kendal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kendal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com