Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skema Sewa Beli, Solusi Pembiayaan Rumah yang Masih Banyak Kendala

Kompas.com - 23/06/2023, 19:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Skema pembiayaan rumah melalui sewa beli atau rent to own (RTO) menjadi salah satu solusi bagi masyarakat agar bisa memiliki hunian.

Meski sudah ada pihak yang mulai menerapkan skema tersebut, akan tetapi masih ada banyak celah dan kendala dalam prosesnya.

Hal itu tersaji dalam diskusi media bertajuk "Skema Sewa Beli, Solusi Milenial Punya Rumah" yang diselenggarakan Indonesia Housing Creative Forum bekerjasama dengan Real Estate Editors Community (RE2C) di Jakarta, pada Kamis (22/06/2023).

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Haryo Bekti Martoyoedo menyampaikan, dari sisi skema sebenarnya skema sewa beli sudah ada.

Bahkan sudah ada bank dan lembaga keuangan pembiayaan yang menerapkan skema tersebut dengan menyasar segmen pasar komersial atau non-masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Namun, dari pilot project yang sudah dilakukan, masih perlu dikaji dan dicari entitas agregator yang menguasai atau mengelola aset hunian selama masa sewa berlangsung. Entah itu pengembang atau lembaga keuangan.

Baca juga: Juli 2023, Mitra Gojek dan Grab Bisa Kredit Rumah Lewat Tapera

Sebab, agregator akan bertindak sebagai pihak yang memiliki aset dan menghubungkan penyewa kepada lembaga keuangan yang memiliki produk pembiayaan sewa-beli.

Kemudian, juga bertindak sebagai pihak yang melakukan pembelian atas objek sewa beli jika terjadi wanprestasi oleh penyewa.

Untuk itu, Kementerian PUPR hingga kini masih menggodok skema pembiayaan sewa beli tersebut.

Pembahasannya masih terkendala sejumlah persoalan, salah satunya menyangkut agregator atau entitas "penjamin" dari aset hunian yang disewabelikan.

"Itu yang masih belum ada kesepakatan sehingga butuh pembahasan mendalam. Kita sekarang sudah memiliki ekosistem pembiayaaan, dan ekosistem sewa beli ini juga sudah mendesak untuk dibuat. Dalam kajiannya kami melibatkan seluruh stakeholder termasuk perbankan dan pengembang," jelas Haryo dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, ke depan skema sewa beli ini akan lebih didorong untuk hunian vertikal di perkotaan yang lebih dekat dengan tempat kerja dan fasilitas moda transportasi massal.

"Fokus kita ke depan adalah bagaimana mempersiapkan skema rent to own ini menjadi lebih menarik dan diminati masyarakat," tandasnya.

Terkait model sewa beli yang disiapkan, Haryo mengaku banyak model yang sebenarnya dapat diterapkan. Contohnya di Inggris, sistem kepemilikannya 50 persen.

Tetapi di Indonesia saat ini fokusnya adalah kepemilikan utuh, sehingga masyarakat membeli unit hunian tersebut secara penuh pula.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com