Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2024, Pabrik Foil Tembaga Terbesar Se-Asia Tenggara Akan Berdiri di KEK Gresik

Kompas.com - 21/06/2023, 09:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia disebut akan memiliki pabrik foil tembaga terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2024.

Sebab, PT Hailiang Nova Material Indonesia, salah satu produsen pipa dan batang tembaga terbesar dunia, akan membangun pabrik foil tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik dengan nilai investasi 860 juta dollar AS atau setara Rp 12,93 triliun (kurs Rp 15.028).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah menyaksikan acara peletakan batu pertama (groundbreaking) di KEK Gresik, Jawa Timur, pada Selasa (20/06/2023).

Foil tembaga merupakan bahan baku yang digunakan sebagai pengumpul (kolektor) arus listrik pada kutub negatif (anoda) baterai electric vehicle (kendaraan listrik).

Dengan kehadiran pabrik tersebut, KEK Gresik akan menumbuhkan ekosistem hilirisasi mineral dan kendaraan listrik yang menguntungkan bagi Indonesia.

"Jika kita bisa mengintegrasikan tembaga, nikel, timah, bauksit yang kita miliki, tidak diekspor mentah tapi diolah di negeri sendiri, ini akan menghantarkan Indonesia dari negara berkembang menuju negara maju 10-15 tahun yang akan datang," ujar Jokowi, dikutip dari laman Kemenko Bidang Perekonomian.

Baca juga: Pangkas Biaya Logistik di KEK Gresik JIIPE, Pengelola Terapkan Cara Ini

Hilirisasi menjadi hal yang terus digalakkan oleh Pemerintah Indonesia, dan mulai bisa menghentikan ekspor bahan mentah ke luar negeri.

Dengan hilirisasi, Pemerintah Indonesia memiliki banyak keuntungan yang bisa didapat, seperti royalti, pajak perusahaaan, dan biaya ekspor serta yang terpenting dapat menyerap lapangan pekerjaan secara masif.

"Saya sangat menghargai pembangunan industri pabrik foil tembaga yang dikerjakan oleh PT Hailiang Group dari Tiongkok. Artinya, hasil dari PT Freeport Indonesia yang ada di lingkungan ini juga akan bisa diserap sehingga akan jadi barang jadi atau setengah jadi yang nantinya akan kita gunakan untuk baterai litium atau baterai mobil listrik maupun mobil listriknya itu sendiri," jelasnya.

Untuk memastikan percepatan pembangunannya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan memberikan dukungan penuh dalam hal ini perepatan perizinan, pemberian insentif seperti masterlist, dan tax holiday.

"Dan semoga betul-betul sebelum 12 bulan (sekitar tahun 2024) pabrik ini sudah selesai dan bisa berproduksi, sehingga bisa menyerap tenaga kerja, memberikan peluang kerja pada masyarakat di Jawa Timur dan Kabupaten Gresik," pungkas Jokowi.

Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian selaku Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso menyampaikan, KEK Gresik sendiri telah berhasil menarik investasi besar ke dalam kawasan.

Yaitu, Smelter PT Freeport Indonesia dengan nilai investasi sebesar 3 miliar Dollar AS atau setara Rp 45,08 triliun (kurs Rp 15.028), yang akan menghasilkan katoda tembaga berkapasitas 1,7 juta ton per tahun.

Berikutnya, PT Hailiang Nova Material Indonesia akan menjadi off taker produk PT Freeport Indonesia dengan produk akhir Foil Tembaga, sebagai bahan baku lithium-ion battery.

Kolaborasi antara smelter tembaga dan off taker-nya itu diharapkan mampu menciptakan ekosistem kendaraan listrik di KEK Gresik dengan menarik beberapa investasi baru ke dalam kawasan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com