KALAU kita menyimak perkembangan kota BSD (BSD City) yang dibangun sejak 1984, maka pencapaian hari ini oleh Kota BSD adalah apa yang sudah mereka upayakan sejak 40 tahun lalu.
Artinya, jika hari ini kita mengatakan bahwa BSD adalah kota yang relatif tertata dan mandiri dalam proses pembangunannya, meskipun dari sisi ekonomi kita masih belum memiliki informasi soal itu, tapi capaiannya per hari ini sudah sangat patut diapresiasi.
BSD sebagai kota mandiri dan dibangun oleh swasta (yang kemudian akan kita sebut sebagai private city) dengan luas 6000 Ha adalah kota swasta yang sangat besar.
Jika dibandingkan dengan beberapa kota lainnya, maka Kota BSD ini (ingat, sebagai kota swasta) adalah 31 persen luas Kota Bandar Lampung, 54 persen luas Kota Bogor, 200 persen (2x lipat) dari Kota Yogyakarta atau 47 persen luas Kota Denpasar.
Bisa Anda bayangkan betapa antraktifnya kota BSD sebagai sebuah kota komersial swasta.
Anda bisa mengecek berapa PAD yang bisa dihimpun oleh masing-masing kota pemerintah tadi (Bandar Lampung, Bogor, Yogyakarta, dan Denpasar). Maka kira-kira sebesar itu pula (sesuai dengan persentase luas lahannya) besaran pendapatan dari pengelolaan kota swasta BSD ini.
Jadi dari sisi kegiatan ekonomi, sebagai sebuah kota swasta, Kota BSD memang sangat luar biasa.
Namun kita perlu ingat bahwa Kota BSD ini sudah dirintis sejak 40 tahun lalu. Sehingga apa yang mereka capai hari ini, adalah hasil dari proses panjang.
Apakah capaian ini sudah optimal bagi BSD? Jawabnya belum. Sebab yang sedang proses dibangun di Kota BSD ini baru sekitar 2.000 Ha saja.
Sebagai sebuah kota yang dibangun secara bertahap, tahapan 1 pembangunannya saja (yang dimulai 1984 hingga sekarang) ditarget hampir 1 juta penduduk yang bermukim di perumahan.
Jika melihat beberapa kota maju di banyak tempat, dengan optimaliasi lahan dan membangun hunian vertikal, penghuni Kota BSD bisa memuat hingga 3-5 juta jiwa.
Anda bisa hitung berapa perputaran uang yang ada di dalam sebuah kota yang nyaman dan modern ini nanti ketika sudah terbangun semua.
Sekarang kita membahas tentang Ibu Kota Nusantara di Kalimantan. Anda tahu berapa luas KIPP IKN kita? Luasnya aalah 6671 Ha. Hampir sama dengan luas Kota BSD.
Namun tentu ada fenomena yang membedakannya, yaitu BSD adalah private city, sementara IKN adalah PPP City (PPP adalah KPBU, yaitu Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha).
Apa yang ingin disampaikan adalah bahwa secara organik, pencapaian BSD kini sudah melalui proses panjang.