Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawa Barat Bebas dari Desa Tertinggal, Apa Rahasianya?

Kompas.com - 28/10/2022, 05:30 WIB
Thefanny,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan bangga menyampaikan kabar baik mengenai Jawa Barat yang berhasil bebas dari desa tertinggal dan desa sangat tertinggal pada tahun 2022.

Hal ini ia sampaikan langsung dalam acara Synergy Ngopi, Ngobrol Properti: Koridor Timur Jakarta Masa Depan Silicon Valley Indonesia di Fablab President University, Cikarang, Jumat (21/10/2022).

Berdasarkan data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Jawa Barat memiliki desa sebanyak 5.312 desa.

Dari total itu, sejumlah 1.130 di antaranya berstatus desa mandiri, 2.511 berstatus desa maju, dan 1.671 berstatus desa berkembang.

Baca juga: Catat, Hanya Lima Provinsi yang Tak Lagi Punya Desa Tertinggal

Dengan angka ini, Jawa Barat berhasil menduduki posisi ke-3 sebagai provinsi dengan nilai rata-rata indeks desa membangun (IDM) tertinggi se-Indonesia. Provinsi ini memiliki nilai IDM 0.7529 dan berstatus maju.

Lantas, apa rahasia di balik kesuksesan ini?

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan membangun desa-desanya dengan memanfaatkan bisnis, teknologi, dan digitalisasi yang terus berkembang. Lebih tepatnya, ia mengajak mahasiswa-mahasiswa yang baru lulus untuk membangun desa.

Hasilnya beragam, ada desa yang sekarang menggunakan aplikasi untuk memberi pakan ikan, ada yang memanfaatkan satelit untuk mencari koordinat terbaik untuk memancing ikan, ada pula desa yang menggunakan drone untuk menyiram pestisida.

“Ini karena krisis petani, untuk menjawab ketika SDM di desa pada enggak mau jadi petani, dengan alasan ngapain jadi petani, uangnya kecil, mendingan saya ke kota jadi buruh dan sebagainya. Dari perspektif gubernur, ada isu itu,” jelas Emil.

Dalam lima tahun terakhir, pemerintahannya berhasil mendorong desa-desanya untuk membangun bisnis. Dari 5.312 desa, setidaknya sudah ada 5.000 desa yang memiliki bisnisnya sendiri.

Ia juga bekerja sama dengan salah satu e-commerce di Indonesia dengan memberikan satu laptop untuk setiap desa agar dapat mengembangkan bisnisnya lebih lagi dengan memanfaatkan teknologi dan digitalisasi.

Emil mengaku tidak dapat memajukan daerahnya jika tidak mendapat campur tangan dari publik.

Pasalnya, Pemprov Jawa Barat hanya dapat mengelola sekitar 17 persen dari perputaran ekonomi di Jawa Barat. Untuk 83 persen sisanya, memerlukan bantuan dari partisipasi publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tiga Bulan Pertama, BSDE Raup Pra-penjualan Rp 2,22 Triliun

Tiga Bulan Pertama, BSDE Raup Pra-penjualan Rp 2,22 Triliun

Berita
Selasa Besok, Jokowi Akan Serahkan 10.323 Sertifikat Elektronik di Banyuwangi

Selasa Besok, Jokowi Akan Serahkan 10.323 Sertifikat Elektronik di Banyuwangi

Berita
Kata AHY, Kini Harga Tanah di Huntap Petobo Naik 4 Kali Lipat

Kata AHY, Kini Harga Tanah di Huntap Petobo Naik 4 Kali Lipat

Berita
Ini Keuntungan Punya Tanah Kavling Siap Bangun di Kawasan Strategis

Ini Keuntungan Punya Tanah Kavling Siap Bangun di Kawasan Strategis

BrandzView
LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Pengguna Sepanjang Triwulan Pertama

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Pengguna Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Penataan KSPN Wakatobi Dilanjutkan, Beres Tahun Ini

Penataan KSPN Wakatobi Dilanjutkan, Beres Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pati: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pati: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Penataan KSPN Wakatobi Tahap II Rampung Tahun Ini, Apa Saja?

Penataan KSPN Wakatobi Tahap II Rampung Tahun Ini, Apa Saja?

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cilacap: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cilacap: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Penyebab Harga Rumah di Denpasar Naik Tiap Tahun

[POPULER PROPERTI] Penyebab Harga Rumah di Denpasar Naik Tiap Tahun

Berita
Penataan Kawasan Wisata Wakatobi Tahap I Telan Anggaran Rp 96,54 Miliar

Penataan Kawasan Wisata Wakatobi Tahap I Telan Anggaran Rp 96,54 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kendal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kendal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Akses Menuju Stasiun Karawang Segera Dibangun, Naik Whoosh Lebih Mudah

Akses Menuju Stasiun Karawang Segera Dibangun, Naik Whoosh Lebih Mudah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Temanggung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Temanggung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com