Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Berambisi Hilangkan Kawasan Kumuh Tahun 2024, Ini Strateginya

Kompas.com - 04/10/2022, 07:16 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan nol kawasan kumuh di Indonesia pada tahun 2024.

Direktur Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, dibutuhkan kolaborasi pentahelix dalam mewujudkan pembangunan perumahan di perkotaan nihil kawasan kumuh.

"Artinya, kumuh ini harusnya hilang pada (tahun) 2024 di Indonesia," terang Diana dalam konferensi pers Peringatan Hari Habitat Dunia (HDD) dan Hari Kota Dunia (HKD) 2022, Senin (3/10/3022).

Diana menjelaskan, kolaborasi pentahelix yang dimaksud disini adalah kolaborasi Pemda dengan tidak hanya Ditjen Cipta Karya, melainkan juga Ditjen Perumahan dalam mengatasi kemiskinan ekstrem.

Lain dari hal itu, bentuk kerja sama ini juga memaksa Pemda agar tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca juga: PR Kabinet Jokowi hingga 2024: Ada 4.170 Hektar Permukiman Kumuh yang Belum Ditangani

Selama tahun 2020-2022, Kementerian PUPR telah menuntaskan penanganan kawasan kumuh seluas 7.257 hektar.

Menurut Diana, angka ini melebihi target pada periode tahun 2022 ini yang seharusnya seluas 5.830 hektar.

Sementara itu, hingga tahun 2024, masih ada sisa target penyelesaian penataan kawasan kumuh seluas 4.170 hektar.

Saat ini, peringatan HHD 2022 diperingati di Bal?kesir, Turki, tepat pada 3 Oktober 2022. Sementara HKD diperingati pada 31 Oktober 2022 di Shanghai, China.

Puncak peringatan HHD di Indonesia akan diselenggarakan pada peringatan HKD yaitu pada minggu keempat Oktober tahun 2022 ini.

Melalui peringatan kedua acara tersebut diharapkan dapat mendorong kolaborasi serta keterlibatan aktif dari berbagai stakeholders (pemangku kepentingan) seperti pemerintah pusat dan daerah.

Kemudian, lembaga organisasi masyarakat, komunitas peduli lingkungan, akademisi, swasta, serta kaum muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com