Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Tiu Suntuk, Bendungan Keenam yang Dibangun di NTB

Kompas.com - 29/08/2022, 14:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR sedang membangun Bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di mana merupakan bendungan keenam yang dibangun di NTB.

Seiring adanya lima bendungan lain meliputi Bendungan Tanju, Bendungan Mila, Bendungan Meninting, Bendungan Bintang Bano, dan Bendungan Beringin Sila.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air.

"Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam," ujarnya dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (29/08/2022).

Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk dilakukan sejak Februari 2020 dengan biaya sebesar Rp 1,27 triliun dan ditargetkan rampung pada Desember 2023.

Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat (NTB).Dok. Kementerian PUPR Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pembangunan dilakukan dalam dua paket. Paket I dilaksanakan oleh PT Nindya Karya dan PT Bahagia Bangun Nusa (KSO), sedangkan Paket II oleh PT PP-Marfri (KSO).

Baca juga: Bendungan Tiro Dihapus dari PSN 2022, Ini Daftar Proyek Terbaru

Bendungan Tiu Suntuk memiliki kapasitas tampungan 55,90 juta meter kubik dan luas genangan 312,09 hektar.

Nantinya akan mampu menyuplai air baku sebesar 68 liter per detik serta menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 1.900 hektar (Existing 1.370 hektar dan Exstensifikasi 530 hektar) yang mencakup wilayah Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Brang Ene.

Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat (NTB).Dok. Kementerian PUPR Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kedua kecamatan tersebut dinilai memiliki lahan/areal pertanian yang cukup luas, namun sebagian besar lahannya sudah mengalami penurunan kinerja karena kekurangan suplai air.

Selain itu, bendungan ini juga dapat, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 0,81 MW, reduksi banjir sebesar 390 meter kubik detik.

Khususnya di Kecamatan Taliwang yang merupakan daerah rawan banjir, serta potensi sebagai tempat konservasi, tempat pariwisata, dan perikanan darat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com