JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR sedang membangun Bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di mana merupakan bendungan keenam yang dibangun di NTB.
Seiring adanya lima bendungan lain meliputi Bendungan Tanju, Bendungan Mila, Bendungan Meninting, Bendungan Bintang Bano, dan Bendungan Beringin Sila.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air.
"Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam," ujarnya dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (29/08/2022).
Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk dilakukan sejak Februari 2020 dengan biaya sebesar Rp 1,27 triliun dan ditargetkan rampung pada Desember 2023.
Baca juga: Bendungan Tiro Dihapus dari PSN 2022, Ini Daftar Proyek Terbaru
Bendungan Tiu Suntuk memiliki kapasitas tampungan 55,90 juta meter kubik dan luas genangan 312,09 hektar.
Nantinya akan mampu menyuplai air baku sebesar 68 liter per detik serta menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 1.900 hektar (Existing 1.370 hektar dan Exstensifikasi 530 hektar) yang mencakup wilayah Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Brang Ene.
Selain itu, bendungan ini juga dapat, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 0,81 MW, reduksi banjir sebesar 390 meter kubik detik.
Khususnya di Kecamatan Taliwang yang merupakan daerah rawan banjir, serta potensi sebagai tempat konservasi, tempat pariwisata, dan perikanan darat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.