[POPULER PROPERTI] Hapus Data Sertifikat Asli, Pejabat BPN Ditangkap Polisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bogor ditangkap polisi karena terlibat kasus mafia tanah.

Pria berinsial DK tersebut ditangkap bersama lima orang lainnya dengan modus penghapusan data sertifikat asli.

Dalam kasus ini, DK berperan sebagai ketua panitia ajudikasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Adapun pelaku lainnya berinisial MT (30), SP (31), AR (28), AG (23), dan RGT (25).

"Para pelaku yang ditangkap ini ditetapkan sebagai tersangka beserta satu orang ASN di BPN Kabupaten Bogor inisial DK," ucap Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin, Senin (1/8/2022).

Artikel itu menjadi terpopuler pada kanal Properti Kompas.com, Senin (3/8/2022).

Lantas, bagaimana cara para pelaku memalsukan data sertifikat asli? Selanjutnya baca di sini Pejabat BPN Bogor Terlibat Mafia Tanah, Modusnya Hapus Data Sertifikat Asli

Anda disarankan untuk berhat-hati saat melintasi Jalan Tol Jakarta-Tangerang mulai Senin (1/8/2022) hingga (7/8/2022).

Pasalnya, sejumlah titik ruas Tol Jakarta-Tangerang akan dilakukan pemeliharaan periodik berupa perkerasan dalam rentang waktu tersebut.

Lalu, di mana saja titik-titik tersebut?

Rinciannya bisa Anda dapatkan melalui artikel ini Hingga 7 Agustus, Lajur 1 Ruas Tol Jakarta-Tangerang Tak Bisa Dilintasi, Catat Titiknya

Sementara artikel terakhir yang menjadi terpopuler pada kanal Properti Kompas.com adalah edisi sebelumnya, Selasa (2/8/2022).

Ini mencakup rangkuman tiga artikel yang terpopuler yakni, Arab Saudi akan membangun tembok raksasa modern bertajuk "The Mirror Line".

Proyek ambisius Pemerintah Arab Saudi ini ditaksir menelan biaya hingga 1 triliun dollar AS atau setara Rp 14.969 triliun.

Lalu, cara yang perlu diketahui masyarakat untuk mengubah sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) menjadi Hak Milik.

Sementara yang terakhir pengalaman staycation di hotel Oakwood Apartments, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

[POPULER PROPERTI] Tembok Raksasa Arab Saudi Butuh Duit Rp 14.969 Triliun